Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sehari Nambah 2.657

Corona Tambah Mengerikan

Jumat, 10 Juli 2020 05:01 WIB
Ilustrasi masyarakat waswas menyaksikan penambahan kasus Covid-19. (Kartun: Mice)
Ilustrasi masyarakat waswas menyaksikan penambahan kasus Covid-19. (Kartun: Mice)

RM.id  Rakyat Merdeka - Penambahan kasus baru corona mengukir rekor baru. Seharian kemarin, ada 2.657 orang yang terinfeksi virus asal China itu. Kondisi ini tentu membuat publik ketar-ketir. Presiden Jokowi pun menyebut, kondisi ini sudah lampu merah lagi. Waduh, gawat ini.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto memaparkan, dengan penambahan tersebut, total kasus corona per 9 Juli mencapai 70.736. Kemudian, yang sembuh ada penambahan 1.066 orang, sehingga menjadi 32.651 orang. Yang meninggal bertambah 58 orang, sehingga totalnya menjadi 3.417 orang. "Telah 457 kabupaten/kota yang terdampak di 34 provinsi," kata pria yang akrab disapa Yuri itu dalam konferensi pers yang disiarkan di Youtube BNPB, kemarin. 

Pemerintah juga masih melakukan pengawasan terhadap 34.498 orang dalam pemantauan (ODP) dan 13.732 pasien dalam pengawasan (PDP). Dalam rekor penambahan ini, daerah yang paling berkontribusi adalah Jawa Barat, 962 kasus. Jika dicermati lagi, dari total penambahan yang ada, 1.262 kasusnya berasal dari klaster Secapa TNI AD. Corona di klaster tersebut telah memapar peserta didik dan beberapa pelatih. Namun, cuma 17 orang yang menjalani isolasi di rumah sakit karena mengalami keluhan demam dan batuk. Sisanya, 1.245 orang dikarantina di Secapa TNI AD karena tidak ada keluhan apapun. 

Baca juga : Corona Masih Menegangkan

Yuri memastikan, sekolah AD yang berada di Hegarmanah, Bandung, ini sudah dikarantina secara wilayah. Dia meminta masyarakat tidak khawatir. Sebab, proses karantina dilakukan secara ketat dengan melarang adanya pergerakan orang keluar dan masuk area yang dibatasi. Proses pemantauan karantina itu dilakukan unsur kesehatan Kodam III/Siliwangi, Dinas Kesehatan Pemprov Jabar, dan Dinas Kesehatan Pemkot Bandung.

"Oleh karena itu kami memastikan bahwa tidak akan terjadi penularan keluar kompleks, karena kita menjaga ketat. Agar betul-betul pelaksanaan karantina kewilayahaan bisa dijalankan secara maksimal," ucapnya.

Mengetahui informasi ini, Presiden Jokowi yang tengah berada di Kalimantan Tengah (Kalteng), terkejut. "Perlu saya ingatkan, sudah lampu merah lagi. Kemarin, secara nasional kasus positif tinggi sekali, hari ini, 2.657," imbuhnya, saat memberikan arahan di Posko Penanganan Covid-19 Kalteng.

Baca juga : Industri Farmasi Dan Alkes Didorong Jadi Tuan Di Rumah Sendiri

Kata Jokowi, penyebaran virus corona di seluruh wilayah Indonesia sangat tergantung kepada penanganan masing-masing daerah. Oleh karena itu, Kepala Negara meminta tiap pemerintah daerah menerapkan manajemen krisis dengan baik.

Sebagai catatan, di Kalteng, jumlah kumulatif kasus positif virus corona mencapai 1.093 orang. Dari jumlah itu, 393 orang dalam perawatan, sembuh 634 orang, dan meninggal 66 orang. Menurut Jokowi, angka itu terbilang kecil. Namun, jika tidak dikendalikan dengan baik, jumlahnya dapat terus bertambah. "Hati-hati angka yang tadi saya sampaikan bisa bertambah banyak. Ini jangan dianggap enteng," pesannya.

Bagaimana dengan Jabar sebagai pembuat rekor penambahan tertinggi dalam sehari? Per kemarin, kasus positif corona di Jabar tercatat 4.843 kasus. Sedangkan kemarin lusa, hanya 3.881 kasus. Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar Daud Achmad, belum mau berbicara lebih jauh soal klaster Secapa TNI AD. "Kita masih lakukan pelacakan berasal dari mana saja," aku Daud.

Baca juga : Kasus Baru Nambah 1.385, Jatim dan DKI Masih Kejar-kejaran

Gubernur Jabar Ridwan Kamil tak menampik wilayah kekuasaannya menjadi penyumbang terbanyak kasus positif. Berbeda dengan Daud, pria yang akrab disapa Emil ini mengamini lonjakan terbesar berasal dari Secapa TNI AD.

"Bewara (pengumuman). Jabar hari ini mengupdate 962 kasus yang mayoritas datang dari klaster institusi kenegaraan. Karena berada di satu titik, secara teknis bisa dilokalisir dan memudahkan karantina. Gugus Tugas sedang lakukan tracing testing kepada keluarga dan warga di sekitar lokasi," ungkapnya. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.