Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS

RM.id Rakyat Merdeka - Petenis nomor satu dunia, Ashleigh Barty tidak bisa memastikan tampil di Amerika Serikat (AS) Terbuka 2020. Menurutnya, AS Terbuka digelar terlalu cepat, padahal masa pandemi virus corona (covid-19) belum mereda.
Petenis asal Australia itu mengaku masih membutuhkan informasi lebih lanjut dan konsultasi dengan timnya sebelum bermain di AS Terbuka pada Agustus mendatang.
Berita Terkait : Takut Corona, Rafa Ogah Buru-buru Ikut Turnamen Tenis
“Sangat menyenangkan tenis sedang dibicarakan lagi. Namun, saya harus memahami semua informasi dan saran dari WTA (Asosiasi Tenis Putri) dan USTA (Asosiasi Tenis AS) sebelum membuat keputusan tentang peristiwa di AS,” kata petenis asal Australia dikutip AFP.
Semua kompetisi tur tenis WTA dan ATP sudah ditangguhkan sejak Maret dan tidak akan ada pertandingan sampai akhir Juli nanti. Turnamen Cincinnati Masters mungkin bisa menjadi turnamen besar pertama yang bisa dihelat.
Berita Terkait : Gegara Corona, Anggaran F1 Pertim Dipatok Rp 2,1 Triliun
Saat ini sudah ada rencana turnamen tersebut dipindahkan ke Flushing Meadows, sebagai satu rangkaian dengan AS Terbuka. Opsi itu dipertimbangkan demi meminimalisir kemungkinan pemain tertular virus karena perjalanan jauh.
AS Terbuka bisa menjadi grand slam pertama yang bisa dilaksanakan sejak Australia Terbuka pada Januari lalu. Rencananya turnamen ini akan digelar tanpa penonton.
Berita Terkait : Gegara Corona, 70 Warga Meksiko Tewas Minum Bir Oplosan
Sebelumnya, Wimbledon harus dibatalkan untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia Kedua. Adapun Prancis Terbuka harus memindahkan jadwal mereka dari Mei ke September nanti. [KW]
Tags :
Berita Lainnya