Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Yunarto: Menu Reshuffle Sudah Dimasak Istana

Biar Gak Marah-marah, Dikasih Gorengan Dulu

Jumat, 10 Juli 2020 05:42 WIB
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya (Foto: Tangkapan Layar)
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya (Foto: Tangkapan Layar)

RM.id  Rakyat Merdeka - Apakah reshuffle kabinet jadi dilakukan atau tidak? Pertanyaan itu terus mengemuka setelah Presiden Jokowi memarahi para menterinya di Rapat Kabinet Paripurna, 18 Juni lalu. Namun, jawaban atas pertanyaan ini masih misterius. Karena yang punya hak prerogatif menjawab pertanyaan ini, juga tidak memberikan jawaban yang pasti.

Pengamat politik kondang, Yunarto Wijaya, mencoba memberi kisi-kisi jawaban soal ini. Dia memprediksi, sebenarnya Jokowi sudah siap melakukan reshuffle. Susunan kabinet baru juga sudah jadi. Namun, disimpan dulu. Nunggu waktu yang tepat. 

"Bumbu masaknya sudah ada semua. Sudah tahu mau masak apa. Tetapi harus masuk freezer terlebih dahulu," kata Direktur Eksekutif Charta Politika itu dalam acara "Ngopi Pagi" virtual Rakyat Merdeka, kemarin pagi. Acara dipandu Direktur Rakyat Merdeka Kiki Iswara. Acara dilakukan via Zoom dan disiarkan secara langsung di Facebook, Youtube, dan Instagram Rakyat Merdeka. 

Di awal diskusi, Toto, sapaan akrab Yunarto, agak sedikit "takut-takut" bicara reshuffle. Hal itu terlihat saat Kiki membacakan tema acara, "Pak Jokowi, Reshuffle-nya Jadi Nggak Sih?". "Ampun, jadi membaca isi hati Presiden ya... He-he-he," ujar Toto.

Baca juga : Kepekaan

Namun demikian, dalam perjalanan diskusi, Toto terlihat terampil membaca gestur politik Jokowi. Antara lain dari gaya komunikasi Jokowi.  Menurutnya, ada yang berbeda dari sosok Jokowi ketika marah-marah di hadapan para pembantunya pada Sidang Kabinet Paripurna, 18 Juni lalu. Sampai terucap kata-kata reshuffle. "Jokowi cenderung jarang eksplisit. Jarang menggunakan bahasa-bahasa yang bersifat langsung," terangnya.

Toto melihat, ada 3 kemungkinan muara dari gaya bicara yang tak biasa itu. Pertama, apakah hanya sekadar untuk mencubit para menteri agar bekerja lebih keras. Kedua, betul ada rencana reshuffle, tapi testing the water dulu. Atau terakhir, yang paling keras adalah reshuffle memang sudah diputuskan. "Dalam tanda kutip, di panggung belakang," imbuh Toto.

Jika reshuffle sudah lebih dulu diputuskan, lanjut Toto, luapan kemarahan Jokowi itu adalah sebuah upaya prakondisi agar para stakeholder, partai politik, hingga publik tidak kaget ketika perombakan kabinet dijalankan. Menariknya, ketika sudah di titik klimaks, rencana reshuffle tiba-tiba mendapatkan antitesa yang datang dari Mensesneg Pratikno. Pratikno menyebut, reshuffle sudah tidak relevan lagi. 

Seberapa sahih pernyataan Pratikno? Yunarto menduga, besar kemungkinan pernyataan Pratikno itu disampaikan sudah atas instruksi Presiden. Bukan kesimpulan sendiri. "Mensesneg, kayaknya bukan tipikal orang yang suka menafsirkan sendiri," sebutnya. 

Baca juga : Hantu Itu Komunisme

Jika antiklimaks itu datangnya dari Presiden, maka ada kemungkinan tujuannya adalah agar tidak terjadinya kekosongan, sambil menunggu hari dan tanggal yang tepat untuk diumumkan. Bukan tidak mungkin, kata Toto, menteri yang namanya sering disebut di publik bakal makin malas-malasan, bahkan mulai beres-beres keluar dari rumah dinas. Sementara dari sisi politik, partai-partai yang sebelumnya sepaham, bisa mengambil sikap berbeda dalam pengambilan keputusan strategis jika posisi menteri dari partainya diutak-atik. Contoh paling konkrit, soal RUU Omnibus Law Cipta Kerja. "Kita tahu ambisi Jokowi cukup besar untuk meloloskan ini."

Lalu, kapan waktu yang tepat reshuffle diumumkan? Secara manajerial, sebut Toto, reshuffle harusnya bisa dilakukan sebelum 16 Agustus. Atau sebelum membaca nota keuangan. "Logikanya kan bagus nih sebelum rencana keuangan baru dibuat, sudah dilakukan perombakan pasukan. Sehingga tidak perlu adaptasi lagi," sebut Toto.

Kondisi itu, terangnya, sama seperti yang terjadi ketika di periode pertama Jokowi melakukan reshuffle, 12 Agustus 2015. Di sesi diskusi, wartawati senior Ratna Susilowati menimpali. "Memang kalau kita baca bahasa-bahasa tubuhnya orang Jawa kan gak gampang ya...," ujarnya. "Ha-ha-ha... Iya...," sahut Toto.

Menurutnya, orang Jawa biasanya banyak bermain dengan simbol-simbol. "Ini kan ada juga misalnya analisa di masyarakat apakah Pak Jokowi sedang tunggu tanggal atau hari baik," ucap Ratna lagi.  "Karena, katanya kalau Pak Jokowi mengumumkan reshuffle selalu di hari...," sambung Ratna. "Rabu...," seru Toto, cepat. "Nah, itu.. he-he-he," timpal Ratna lagi. Kompak, semua ketawa. 

Baca juga : Ketum Parpol Tak Kena Reshuffle

Namun, tidak semua hari Rabu adalah hari yang tepat. Akan tetapi, kata Toto, khusus hari Rabu pon atau Rabu pahing. Pon dan pahing adalah 2 dari 5 nama hari dalam siklus kalender Jawa. Apakah ada kemungkinan reshuffle setelah Agustus? "Nggak bisa. Rabu pon atau Rabu pahing katanya tinggal 5 Agustus Mas Kiki," kelakar Toto lagi.

Yunarto berkeyakinan, menu reshuffle sudah dimasak di Istana. Namun belum bisa langsung disajikan. "Ada hal-hal teknis yang akhirnya memaksa libido, dalam tanda kutip seorang kepala pemerintahan untuk melakukan reshuffle ditahan terlebih dahulu," imbuhnya.

Ia lalu mengibaratkan pernyataan dari Pratikno sebagai gorengan atau makanan pembuka, untuk menenangkan orang-orang yang sudah menunggu di meja makan. "Ngambil gorengan dulu, supaya gak kelaparan. Itu fungsi dari statemen Pak Pratik kemarin. Karena kalau nunggu kelamaan di meja itu kan bisa gebrak meja, kelaparan. Marah-marah," pungkasnya. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.