Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kepekaan

Jumat, 10 Juli 2020 05:20 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepekaan itu pekerjaan rasa. Dipertajam karena sering latihan mempertajam kepekaan rasa. Banyak caranya agar bisa meraih kepekaan. Tidak bisa dadakan tapi melalui proses penempaan.

Kepekaan terhadap penderitaan misalnya, seseorang harus punya referensi perasaan betapa tidak enaknya hidup dalam derita. Dan referensi itu karena proses mengalami, dari pengalaman. Pernah mengalami atau sedang mengalami.

Baca juga : Hantu Itu Komunisme

Kalau pun tidak sedang mengalami, seseorang harus berasa di tengah-tengah orang yang sedang mengalami. Sehingga merasakan vibrasi, resonansi kegundahan hati karena ada empati. Lebih sering di tengah-tengah orang yang mengalami maka membantu mempertajam kepekaan.

Bagi para elite pemimpin, proses mengalami, pengalaman, dan interaksi dengan orang-orang yang mengalami ini penting. Kepekaan akan melahirkan kebijakan dan program yang menimbang rasa penderitaan/kesulitan rakyat. Mereka akan melakukan apa saja untuk membantu.

Baca juga : Ketum Parpol Tak Kena Reshuffle

Pejabat dengan kepekaan pasti selain ada keinginan, juga ada kecepatan dalam bertindak. Mereka akan melakukan apa saja untuk mengeluarkan rakyat dari penderitaan. Karena merasakan vibrasi ke dalam dirinya.

Kita mencemasi pejabat yang tidak pernah mengalami dan tidak punya kehendak hati untuk berempati terhadap kesusahan yang dialami rakyat. Ini karena mereka sejak kecil tidak punya kebiasaan dan tidak terbiasa menjalani kesulitan. Semua episode hidupnya dilalui dengan kemudahan, keberlimpahan dan bala bantuan.

Baca juga : Menkes Puasa Bicara, Risma yang Koar-koar

Kalau pemimpin yang seperti ini dominan di pemerintahan saat ini maka tidak akan lahir kebijakan inovasi untuk segera mengakhiri kesusahan hidup rakyat. Mereka lamban dan tidak cekatan dalam beraksi. Mereka menganggap hidup rakyat baik-baik saja. Padahal semua di bawah tekanan dan bayang-bayang resesi kehidupan.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.