Dark/Light Mode
- KAI Group Raih Tiga Penghargaan, Raden Agus: Cambuk Untuk Lebih Baik
- Kemenkumham Banten Resmikan Blok Hunian Maximum Security Lapas Cilegon
- Kronologi Kecelakaan Maut Di Houling PT TMA Angsana, Tewaskan Sopir Truk Tambang
- Silaturahmi Ke Ponpes Roudhotul Mutaallimin Surabaya, Ganjar Dikenal Figur Merakyat Dan Ulet
- MedcoEnergi Raih 4 Penghargaan dari SKK Migas di Ajang ICIUOG 2023

RM.id Rakyat Merdeka - Tiada gerakan yang paling serius dalam sejarah yang ingin mengganti Pancasila selain gerakan komunis. Gerakan sengaja dan terencana untuk memupus Pancasila. Banyak nyawa melayang dibuatnya.
Oleh karenanya ketika kini mencuat gerakan ingin mengubah Pancasila, memori terkenang dan terasosiasikan kepada gerakan keji kaum komunis. Masihkah ada? Atau sekadar hantu dan halusinasi?
Baca juga : Ketum Parpol Tak Kena Reshuffle
Gerakan ini seperti virus. Biang dan gerakannya tak terlihat. Dampak dari gerakannya saja yang terasa resonansinya. Sebagai idiologi bangsa, komunisme sudah tak laku lagi tapi masih saja laku jadi kambing hitam.
Umat Islam yang ditenggarai ada sempalannya ingin mengubah Pancasila sepertinya sekarang lebih setia. Pancasila adalah kita, begitu kira-kira perasaannya. Terbaik.
Baca juga : Menkes Puasa Bicara, Risma yang Koar-koar
Sudah mulai terinternalisasi kesefahaman, sebagaimana disampaikan seorang soko Guru Sufi dari Priangan Timur KH Syeikh Ahmad Shohibul Wafa, yaitu: Pancasila bukan Agama tapi dari Agama. Dikuatkan penerusnya KH Syeikh Abdul Gaos: Pancasila bukan untuk umat Islam tapi untuk Bangsa Indonesia.
Demikian, Pancasila adalah ideologi setiap warga Negara Indonesia apapun Agama yang dipeluknya. Sejatinya ada gerakan penghayatan atas falsafahnya hingga menjiwa meragasukma dalam raga nyawa rasa bangsa Indonesia. Pada saat yang sama ada gerakan pengamalan nilai-nilainya untuk Kejayaan Agama dan Negara.
Baca juga : Denny Indrayana Bakal Duel dengan Petahana
Amanat para founding fathers kita: Jaga Pancasila segenap jiwa-raga, sekuat tenaga kita. Jangan ganggu dan jangan sentuh Pancasila. Pancasila, sekali lagi, adalah kita. Kita adalah NKRI. NKRI harga mati. Titik.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.