Dark/Light Mode

Ibu Kota dan Keberpihakan

Senin, 22 Juni 2020 05:04 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Sejatinya memang mimpi dan rencana besar tidak boleh rusak karena persoalan seperti adanya pandemi. Harus terus hidup bahkan diwujudkan. Bila perlu dilakukan percepatan.

Di masa sekarang tentu yang penting diperhatikan ialah soal skala prioritas. Pemimpin musti peka dan memiliki sense yang kuat tentang krisis dan pilihan prioritas. Jangan sampai kehilangan kepekaan rasa.

Baca juga : Digitalisasi Politik

Rakyat mengharapkan pemimpin selalu berada di tempat yang benar dan waktu yang tepat. Di saat-saat krisis, rakyat mengharapkan pemimpin di tengah krisis. Di baris depan bersama rakyat.

Gagasan memindahkan ibu kota itu penting. Ini bukan soal perpindahan geografis tapi juga perpindahan poros keberpihakan. Perpindahan yang sudah lama dinanti-nanti.

Baca juga : Pancasila Harga Mati

Poros keberpihakan dimaksud, ialah tentang Indonesia yang sungguh bukan hanya Jawa. Indonesia bahkan bukan hanya Jakarta. Indonesia bahkan bukan cuma segitiga emas Jakarta.

Dengan perpindahan ke Kalimantan, maka keberpihakan diharapkan berpindah ke pulau-pulau dan kota-kota lain di luar Jawa. Dengan demikian terjadi pemerataaan pembangunan. Rakyat Indonesia di berbagai pelosok merasakan manfaat pemerintah.

Baca juga : Protokol Medis Vs Teologis

Dengan demikian, negara dirasakan kehadirannya. Negara itu ada. Negara mengambil peran mengurusi warganya. Rakyat menunggu realisasi rencana raksasa ini. Indonesia saatnya menjadi negara hebat, dahsyat.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.