Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Rektor IAIN Ternate: Kampus Destinasi Efektif Pembinaan Pancasila

Selasa, 14 Juli 2020 23:22 WIB
Rektor IAIN Ternate Samlan Ahmad. (Foto: ist)
Rektor IAIN Ternate Samlan Ahmad. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Lingkungan kampus berperan strategis dalam pembinaan Pancasila. Peremajaan nilai-nilai Pancasila penting agar generasi muda dapat menjadi pilar kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pandangan tersebut disampaikan Rektor IAIN (Institut Agama Islam Negeri) Ternate Samlan Ahmad menanggapi MoU antara BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila) dengan PTKIN (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri), pada Senin lalu. 

"Prinsipnya akademik itu bebas, dia merambah di lini apa saja selama itu berkontribusi dalam kegiatan akademik apalagi terkait dengan BPIP," ujar Samlan kepada Rakyat Merdeka. 

Baca juga : Gandeng PTKIN, Rektor UIN Antasari: BPIP Terbuka Dalam Pembinaan Pancasila

Ia merasa BPIP adalah representasi Negara yang harus senantiasa hadir untuk memanfaatkan potensi anak bangsa. "Salah satu ruang dominan untuk bekerja sama ya, karena peran perguruan tinggi mempersiapkan mencetak generasi muda yang terbaik. Apalagi dalam hal memanfaatkan, membuat regulasi itu mesti bagus," bilang Samlan.

Sebagai destinasi pembinaan, kampus dirasa efektif untuk mengekspos penamaan terkait Pancasila. Terlebih di era kekinian saat ini. 

"Dulu Orde Baru orang menganggap alergi. Tapi tidak bisa dipungkiri, di zaman itu anak bangsa diajarkan Pancasila. Lewat SD, SMP, SMA sampai yang jadi pegawai harus 100 jam kenegaraannya itu dikembangkan dengan tidak lagi membawa-bawa nama PP 40 lagi. Filosofinya saya kira bagus," jelas Samlan.

Baca juga : BPIP Perlu RUU PIP Untuk Maksimalkan Pembinaan Pancasila

Ia menyayangkan generasi milenial sudah agak jauh dari pengamalan nilai-nilai Pancasila. BPIP bisa jadi solusi permasalahan itu. "Iya, masalahnya adalah negara hadir tapi tidak begitu efektif. Harusnya negara tidak hanya mengintervensi biaya, peraturan tapi juga proses. Dalam pembelajaran dan kewenangan untuk kemaslahatan masyarakat," seloroh Samlan. 

Ia mendukung wacana RUU tentang BPIP. Hal itu penting agar pendidikan Pancasila bisa awet lestari. 

"Pancasila sebagai dasar negara penting sekali pemaknaannya oleh anak bangsa. Bukan hanya diketahui segelintir orang yang punya kepentingan, tapi seluruh anak bangsa. Misalnya bahasa agama, ada perjanjian nikah. Pancasila bagian dari itu," tuntas Samlan. [TAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.