Dark/Light Mode

Gandeng PTKIN, Rektor UIN Antasari: BPIP Terbuka Dalam Pembinaan Pancasila

Selasa, 14 Juli 2020 18:34 WIB
Rektor UIN Antasari Banjarmasin, Mujiburrahman. (Foto: ist)
Rektor UIN Antasari Banjarmasin, Mujiburrahman. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Rektor UIN Antasari Banjarmasin, Mujiburrahman menyambut baik MoU antara BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila) dan 23 PTKIN (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri). MoU yang diteken Senin lalu itu bakal membantu pembinaan Pancasila di kalangan akademisi. 

"Baik karena BPIP itu kepala. Juga menegaskan bahwa BPIP tidak akan menjadi penafsir tunggal Pancasila ini. Makanya digandenglah perguruan tinggi supaya ada keterbukaan dalam pembinaan Pancasila," ujar Mujiburrahman saat dikontak, kemarin. 

Baca juga : BPIP Perlu RUU PIP Untuk Maksimalkan Pembinaan Pancasila

Dia menambahkan, eksistensi pembinaan Pancasila sangat penting. Terlebih setelah reformasi, belum semua sejalan dengan cita-cita Pancasila. 

"Ada banyak masalah. Perubahan zaman yang kita hadapi saat ini, hidup era digital, media sosial yang menghubungkan seluruh penduduk dunia secara global. Nah ini akan berpengaruh terhadap pola pikir dan perilaku masyarakat kita. Kalau tidak ada upaya untuk menanamkan nilai pancasila di kehidupan masyarakat, saya khawatir nanti akan segera terlupakan. Jadi ini tujuannya bukan untuk indoktrinasi," beber Mujiburrahman. 

Baca juga : Pelapor Khusus PBB: MBS Tersangka Utama Pembunuhan Khashoggi

Ia kurang setuju jika kaum Milenial dianggap sepenuhnya tidak melek Pancasila. "Saya kira tidak sesederhana itu. Bukan kalau perilaku baik lalu dia sebut saya Pancasila. Yang kita ingin nilainya itu apa yang baik, apa yang buruk sesuai Pancasila misal nilai ketuhanan, kemanusiaan, kesetiaan, persatuan, musyawarah, keadilan. Selama nilai-nilai itu tetap menjadi komitmen masyarakat, generasi muda, itulah Pancasila meskipun tidak disebut namanya Pancasila. Karena itu keinginan kita nilai-nilai itu yang akan disebarluaskan, dikomunikasikan, dihayati dengan berbagai cara di dunia saat ini, di media sosial dan digital," seloroh Mujiburrahman.

Secara khusus, ia menilai keberadaan BPIP perlu disempurnakan. Baik dalam organisasi, maupun tugas dan fungsi melalui RUU PIP. "Saya kira BPIP fungsinya sebagai koordinator. Jadi dia nanti akan bersinergi dengan berbagai elemen di masyarakat, agar terjadi saling mengisi dan kerja sama. Kalau nggak ada yang menyelenggarakan dan mengurus kan tidak baik. Jadi saya kira BPIP fungsinya disitu," pungkasnya. [TAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.