Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Samik Ibrahim: Perintis Angkatan Laut yang Terlupakan

Jumat, 14 Agustus 2020 13:11 WIB
Samik Ibrahim (Foto: Direproduksi dari koleksi Siti Hajir)
Samik Ibrahim (Foto: Direproduksi dari koleksi Siti Hajir)

RM.id  Rakyat Merdeka - Samik Ibrahim adalah satu dari sekian perintis dari Sumatra Barat, yang terlupakan dalam tumbuh kembangnya Angkatan Laut.

Dia bukanlah seorang militer. Ia hanya seorang sipil, yang menggerakkan ekonomi kerakyatan melalui perusahaan ekspor impor N.V KOPPAN dan merintis jalan Muhammadiyah di Selatan Pantai Barat Sumatra.

 

Bermula dari ROEPELIN

Perlu diketahui, peran saudagar di masa awal kemerdekaan tidaklah kecil. Tidak hanya sebatas menyebar berita proklamasi, ataupun merelakan kantor Persatuan Saudagar Indonesia (PERSDI) dijadikan markas Balai Penerangan Pemuda Indonesia (BPPI). Mereka juga ikut merintis Angkatan Laut Republik Indonesia. Proses berdirinya pun menarik untuk dicermati.

Diawali dengan konsolidasi kekuatan massa maritim, kantor Djawatan Pelabuhan dipimpin Sjamsuddin, Kantor Padang Kaiun Kumiai yang dikepalai oleh Samik Ibrahim. Pada masa awal kemerdekaan namanya dirubah menjadi Kantor Rukun Pelayaran Indonesia (ROEPELIN).

Pembentukan awal Angkatan Laut berada di dua tempat, yakni di kediaman Samik Ibrahim di Jalan Palingam 11 A dan Kantor Doane. Dalam sebuah manuskrip tentang proses lahirnya AL di Padang ditulis, bahwa dari kediaman rumah Samik Ibrahim (Jl. Palinggam 14) diputuskan untuk segera mengambil alih kantor/gudang senjata Jepang, juga mengibarkan bendera Merah Putih di Kantor Maritim (Nipon Unko Kaisha) dan Gudang Senjata di Teluk Bayur, Padang Selatan.

Baca juga : Kereta Api Iringi Perjuangan Bangsa Indonesia

Keesokan harinya, seluruh peserta rapat yang menghadiri rapat di rumah Samik, segera merebut kantor pelayaran, atau Nympho Kyasa Kaigun. Pada 29 September 1945, seluruh peserta rapat yang berasal dari militer, unsur-unsur maritim, pegawai pelayaran kembali berkumpul di kediaman Samik, untuk mengukuhkan berdirinya Tentara Keamanan Rakyat (TKR) Laut. Berikut susunan strukturnya:

Komandan TKR Laut : Nizarwan

Koordinator : Mas Syabirin.

Komandan Ketentaraan : Wagimin

Komandan Markas : Zakir Hamzah

Kepala Keuangan : Samik Ibrahim

Kepala Tata Usaha : Wahab, dibantu Johan Rajo Intan dan Khaidir

Baca juga : Anker Nggak Tertib, Pintu Selatan Stasiun Tanah Abang Ditutup

Hasil pembentukan TKR Laut ini, segera disampaikan Samik cs kepada Residen Sumatera Barat dr. Moh. Djamil. Pada pertengahan Oktober 1945, Gubernur Sumatra Mr. Teuku Moh. Hasan, segera melantik Nizarwan sebagai komandan TKR Laut Padang.

 

Menyuplai Logistik dan Akomodasi Calon Tentara AL

Setelah resmi berdiri, keberadaan TKR Laut ini segera disosialisasikan melalui selebaran dan radio bawah tanah. Para pemuda yang disasar sebagai calon anggota TKR Laut adalah para eks Kaigun, dan alumni sekolah pelayaran. Kaigun Dai-Nippon Teikoku Kaigun atau Nippon Kaigun) adalah nama resmi Angkatan Laut Kekaisaran Besar Jepang, juga dikenal sebagai Angkatan Laut Jepang, adalah angkatan laut milik Kekaisaran Jepang yang ada antara tahun 1869 sampai 1947.

Pada kesaksiannya, Samik menulis, para pemuda yang berasal dari Pesisir Selatan antusias dan berbondong-bondong menuju kediaman Samik, untuk mendaftarkan diri sebagai anggota TKR Laut.

Dalam hitungan hari, telah terdaftar 800 orang pemuda di kantor ROEPELIN. Setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh dr. Atos Asuari, 200 orang dinyatakan gugur, dan 600 pemuda resmi bergabung dengan TKR Laut. Sehingga pada akhir Oktober 1945 telah tersusun satu batalyon TKR Laut yang terdiri atas tiga kompi pasukan. Untuk penginapan mereka, disediakan di Pasar Gadang. Sedangkan untuk ransum dan kebutuhan logistik, disediakan oleh saudagar Samik Ibrahim dan Wahab.

Samik tentu menyadari, dalam kondisi pemerintahan, ekonomi, dan keamanan yang belum stabil, ia harus mengerahkan seluruh kemampuannya, agar pembentukan TKR Laut yang telah dirancang bersama pengurus yang lain tidak sia-sia. Kedua, Samik tentu menginginkan barisan TKR Laut mempertahankan kemerdekaan yang baru seumur jagung itu dari rongrongan imprealis.

Baca juga : 112 Tahun Samik Ibrahim

Seluruh barisan pemuda TKR Laut ini, kemudian diberikan pelatihan militer selama satu bulan, sampai masuknya Sekutu di Kota Padang. Komandan TKR Laut Nizarwan segera memindahkan pusat dermaga dari Padang ke Ampang Pulai Tarusan pada Oktober 1945.

Mereka dibawa dengan tiga truk pinjaman dan diinapkan di sekolah-sekolah dan rumah masyarakat. Sesampai di Ampang Pulai, struktur dalam TKR Laut Sumatera Barat mengalami penambahan, terutama untuk beberapa jabatan baru yang disesuaikan dengan TKR Laut pusat.

Selain penambahan formasi dalam struktural, juga terjadi perubahan formasi kapal, menjadi sayap kiri dan sayap kanan. Sebulan kemudian, pada Desember 1945, kembali berubah menjadi Kompi I dan Kompi II.

Untuk latihan anggota TKR Laut di Ampang Pulai dengan menggunakan kapal Bintang Terang, dengan bobot 70 ton. Kapal yang dinahkodai Umar ini, merupakan pinjaman seorang saudagar asal Medan, bernama Sahap.

Dari pemuda yang tergabung dalam TKR Laut, juga membentuk tentara semut, yang terdiri dari bocah cilik berusia 6-15 tahun. Mereka yang masih berusia belia ini dilatih agar mempunyai kesadaran tinggi untuk membela dan mempertahankan negara. Mereka dilatih oleh Mayor Syuaib dengan latihan semi militer. (*)

[Fikrul Hanif Sufyan, Pemerhati dan Periset Sejarah Lokal Sumatra Barat, dosen Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Yayasan Abdi Pendidikan Payakumbuh, mantan wartawan Rakyat Merdeka, Jakarta.]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.