Dark/Light Mode

Ini 6 Cara Lindungi Tenaga Medis Dari Corona

Selasa, 25 Agustus 2020 19:40 WIB
Perawat pasien corona. (Foto: AFP)
Perawat pasien corona. (Foto: AFP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pandemi corona (Covid-19) di Indonesia belum ada tanda penurunan. Salah satu yang patut menjadi perhatian adalah tingginya kasus kematian tenaga kesehatan di Indonesia dalam menangani corona.

Pengamat kesehatan dari Tim Healthcare Bahar Law Firm, Daniar Supriyadi mengatakan, Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) Nomor 413/2020 tentang pedoman dan strategi pengendalian Covid-19 sudah memadai untuk melindungi keselamatan tenaga kesehatan. Namun, ada langkah lain yang perlu diikuti. 

“Rekomendasi ini dikeluarkan berdasarkan kajian atas banyaknya kasus kematian akibat Covid-19 yang menimpa tenaga kesehatan yang kita lakukan dari waktu ke waktu. Ini merupakan sumbangsih kita, agar penanganan pandemi ini makin efisien,” katanya, Selasa(25/8)

Dia memberikan, enam poin penting yang menjadi masukan dan perbaikan penanganan corona, khususnya bagi tenaga kesehatan adalah 

Baca juga : Begini Cara Kemendagri Dukung Ekosistem Mobil Listrik

Pertama, merekomendasikan penyusunan alur pelaporan khusus dan kriteria yang jelas terhadap kematian tenaga kesehatan akibat Covid-19 agar terwujud keakuratan jumlah kematian dan menekan under-reported cases, seperti di mana dan sejak kapan ada tenaga medis yang meninggal dunia karena infeksi virus.

"Kedua, jika masih ada tenaga medis berusia lanjut yang diminta bantuan untuk penanganan pasien Covid-19, maka segera dihentikan menjadi tenaga medis terdepan karena risiko terpapar tinggi. Apabila terinfeksi cenderung lebih membebani fasyankes lebih berat," ujarnya.

Ketiga, lanjutnya, tenaga medis yang menangani saluran pernapasan pasien, seperti dokter gigi, otorhinolaryngologist, dan anesthesiologist, agar dikurangi waktu interaksi mereka dengan pasien. Keempat, pengawasan dan pemberian instruksi langkah-langkah pakai dan lepas APD kepada tenaga medis.

"Kelima, mewajibkan setiap penumpang perjalanan (travelers) mengisi data riwayat perjalanan dengan benar, jujur dan lengkap agar terwujud kehatian-hatian tambahan saat dilakukan pemeriksaan oleh tenaga kesehatan," sambungya.

Baca juga : Bersedia Jadi Cawapresnya Biden, Kamala Harris Dikatain Munafik

Keenam, membentuk tim pengawasan kepatuhan istirahat cukup dan jeda wajib makan yang memadai untuk tenaga kesehatan. Selain enam poin di atas, beberapa hal penting lainnya juga perlu mendapatkan perhatian, khususnya kepada Kementerian Kesehatan.  

“Kami merekomendasikan kepada Kemenkes agar memberikan insentif dan fasilitas khusus kepada keluarga tenaga kesehatan” ungkapnya.

Misalnya, mendekatkan keluarga tenaga kesehatan dengan lokasi praktik tenaga kesehatan. Selain itu, memberikan dan meningkat kualitas asuransi jiwa bagi mereka.

Kemudian, perlu implementasi teknologi monitoring pasien lebih masif, seperti menggunakan robot untuk pengukuran suhu badan, pengantaran makan dan instrumen kesehatan bagi pasien, dan diinfeksi ruangan. Selanjutnya, mendistribusikan kelengkapan APD ke puskesmas dan posyandu.

Baca juga : Internazionale Vs Sevilla, Haram Pulang Tangan Kosong

Perlu juga penataan ulang alur satu arah aktivitas tenaga medis, seperti clean area, buffer area, semi-contaminated area dan contaminated area. Penyemprotan disinfektan setiap waktu juga penting terhadap setiap barang di clean area, seperti pegangan pintu, larangan menggunakan gawai, dan ketersediaan hand sanitizer. 

Kemudian, tim berbeda dari fasilitas pelayanan kesehatan harus melakukan monitoring aktif terhadap keadaan kesehatan keluarga tenaga medis dan perawat, memastikan kesehatan mental terjaga baik, mengawasi penerapan diet terstruktur bagi tenaga medis, pengukuran kesehatan secara berkala dan memfasilitasi olah raga berlaku untuk tenaga kesehatan.

Dari berbagai referensi, dinyatakan bahwa gugurnya para pejuang kesehatan, antara lain disebabkan ketaatan terhadap SOP penanganan pasien rendah, penggunaan APD yang singkat karena alasan tidak nyaman, dan faktor kelelahan karena jam kerja yang panjang. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.