Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bappenas: Jumlah Tempat Tidur Rumah Sakit Indonesia Masih Kurang

Senin, 31 Agustus 2020 18:31 WIB
Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat Bappenas, Pungkas Bahjuri Ali. [Foto: anastasye.com]
Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat Bappenas, Pungkas Bahjuri Ali. [Foto: anastasye.com]

RM.id  Rakyat Merdeka - Jumlah tempat tidur di rumah sakit Indonesia ternyata masih kurang. Bahkan belum tersebar merata.

Hal ini perlu diperhatikan, demi peningkatan kualitas pelayanan kesehatan pada masyarakat. Hal ini diungkap Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat Bappenas Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Pungkas Bahjuri Ali.

“Saat ini ketersediaan tempat tidur rumah sakit relatif kurang merata. Ini tidak hanya terjadi di daerah timur. Namun juga sejumlah daerah lainnya, jika melihat pada rasio atau jumlah penduduk,” katanya, pada diskusi daring di Jakarta, Senin (31/8).

Baca juga : Peran Penting Jurnalis Perkuat Hubungan Indonesia-Pakistan

Total tempat tidur di seluruh rumah sakit Tanah Air saat ini, ungkap Pungkas, adalah 276.525 unit, Ini setara dengan rasio 1,33 tempat tidur per 1.000 penduduk. Dari jumlah tersebut, dia memperkirakan kebutuhan tambahan tempat tidur sebanyak 119.299 unit.

Kondisi tersebut sebenarnya menunjukkan fasilitas kesehatan yang memang masih belum begitu memadai. Diharapkan, rasio ketersediaan tempat tidur tersebut ke depannya dapat meningkat. Demikian juga untuk daerah Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Maluku, Bengkulu, Papua, Nusa Tenggara Barat dan sebagainya.

Bahkan berdasarkan data yang ada, ujar Pungkas, hanya DKI Jakarta dan Sulawesi Utara yang sudah melebihi rasio 1,9 tempat tidur rumah sakit per 1.000 penduduk. “Perlu untuk memastikan, pelayanan kesehatan terutama pada kondisi COVID-19 sekarang ini harus merata di seluruh wilayah,” katanya.

Baca juga : Trimegah Sekuritas Pede Kinerja Makin Moncer

Selain ketersediaan tempat tidur di rumah sakit, Pungkas juga melihat terdapat beberapa hambatan. Terutama dari segi kualitas rumah sakit, salah satunya terkait akreditasi.

Saat ini, ungkapnya, kualitas rumah sakit rujukan belum terstandar. Di mana tiga rumah sakit rujukan nasional dan 20 rumah sakit rujukan provinsi belum terakreditasi internasional. Kemudian 56 rumah sakit rujukan regional belum terakreditasi Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) Paripurna.

Bahkan di sisi pelayanan, hanya 76,4 persen rumah sakit yang memiliki neonatal intensive care unit (NICU) dan 54,9 persen memiliki intensive coronary care unit (ICCU). “Memang tidak semua harus memiliki NICU atau ICCU. Namun dalam keadaan COVID-19, ini juga harus ditingkatkan,” jelas Pungkas. [BSH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.