Dark/Light Mode

Bikin Kontroversi, Diceramahi MUI, NU dan DPR

Menag Kok Kambuh Lagi

Sabtu, 5 September 2020 06:45 WIB
Menteri Agama, Jenderal (Purn) Fachrul Razi. (Foto: Kemenag RI)
Menteri Agama, Jenderal (Purn) Fachrul Razi. (Foto: Kemenag RI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Agama, Jenderal (Purn) Fachrul Razi lagi-lagi bikin kontroversi. Kali ini, terkait omongannya soal radikalime masuk ASN lewat anak ‘good looking’ dan hafidz. Tidak setuju dengan pernyataan itu, MUI, NU, dan DPR, langsung ceramahi Fahrul. Duh, Menag kok kambuh lagi sih...

Pernyataan kontroversial ini dilontarkan Menag ketika berbicara dalam webinar bertajuk 'Strategi Menangkal Radikalisme Pada Aparatur Sipil Negara' yang disiarkan di YouTube KemenPAN-RB, Rabu (2/9). Dia memaparkan, ada dua tempat yang rentan dimasuki radikalisme: lembaga pendidikan dan rumah ibadah.

Nah, cara masuknya adalah lewat orang yang berpenampilan baik alias good looking, menguasai bahasa Arab, dan hafiz atau orang yang hafal Al-Qur'an.

Baca juga : Melia Kontraktor Tebar Bantuan APD Ke RSCM dan RS Ananda Kota Bekasi

"Cara masuk mereka gampang, pertama dikirimkan seorang anak yang good looking, penguasaan bahasa Arab bagus, hafiz, mulai masuk, ikut-ikut jadi imam," ujar Fachrul.

Kemudian, dilanjutkannya, lama-lama orang-orang yang "disusupi" itu jadi bersimpati. Lalu orang itu diangkat jadi pengurus masjid. "Kemudian mulai masuk temannya dan lain sebagainya, mulai masuk ide-ide yang tadi kita takutkan," imbuhnya.

Pernyataan Menag ini langsung menuai kecaman. Waketum MUI Muhyiddin Junaidi menyebut Fachrul asbun alias asal bunyi. Mantan Wakil Panglima TNI itu diminta belajar agama. "Menteri agama harus banyak tahu tentang agama. Jangan asal bunyi bicara," ujarnya, kemarin.

Baca juga : Soal Tanjung Priok, Yasonna Diceramahi Pengamat Begini

Pernyataan Menag yang menyinggung hafiz Al-quran, disebutnya, memojokkan umat Islam. Masalahnya, kata Muhyiddin, ini bukan pertama kalinya Fachrul menyudutkan Islam dengan pernyataan-pernyataannya tentang radikalisme.

Fachrul pernah melakukannya saat melempar wacana larangan penggunaan cadar dan celana cingkrang di instansi pemerintah yang dilontarkannya beberapa waktu lalu. "Sejak jadi Menag, yang dijadikan kambinghitam adalah umat Islam," sesalnya.

MUI pun meminta Menag menarik semua tuduhan yang menyakiti dan mencederai perasaan umat Islam itu. Muhyiddin mengingatkan, umat Islam punya andil besar dalam memerdekakan negara dan mengisinta.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.