Dark/Light Mode

Banjir dan Longsor Landa 6 Kecamatan di Aceh Barat Daya

Rabu, 23 September 2020 20:34 WIB
Seorang warga melintas di tengah banjir di Aceh Barat Daya, Aceh, Rabu (23/9). (Foto: BPBD Aceh Barat Daya)
Seorang warga melintas di tengah banjir di Aceh Barat Daya, Aceh, Rabu (23/9). (Foto: BPBD Aceh Barat Daya)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hujan dengan intensitas tinggi memicu banjir di Kabupaten Aceh Barat Daya, Aceh, Rabu (23/9), pukul 17.23 WIB. Struktur tanah yang labil juga memicu tanah longsor. 

Laporan sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Barat Daya menyebutkan, ada enam kecamatan terdampak. Yakni Blangpidie (Desa Mata Le dan Alu Mangota), Kecamatan Susoh (Padang Baru dan Pulau Kayu), Kecamatan Tangan Tangan (Gunung Cut, Padang Kawa dan Blang Padang), Kecamatan Manggeng (Tokoh I dan Padang), Kecamatan Lembah Sabil (Tokoh II) dan Kecamatan Babahrot (Gunung Samarinda). Total ada 11 desa yang terdampak pada 6 kecamatan tersebut. 

Baca juga : Bank Mandiri Dorong Mahasiswa Kreatif di Era Digital

“Pantauan sementara, beberapa rumah warga terendam dengan ketinggian muka air 30 hingga 50 cm. Dampak lain yaitu longsoran yang menutup akses jalan nasional di Desa Gunung Samarinda,” ucap Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati, dalam keterangan yang dimuat bnpb.go.id, Rabu (23/9).

Merespons kejadian ini, lanjut Raditya, tim reaksi cepat (TRC) BPBD Aceh Barat Daya menuju titik-titik terdampak dan melakukan kaji cepat. Pemerintah daerah setempat juga menurunkan alat berat untuk membersihkan material tanah longsor di Desa Gunung Samarinda. BNPB terus memonitor perkembangan penanganan darurat dan melakukan koordinasi dengan Pusat Pengendali Operasi BPBD Kabupaten Aceh Barat Daya.   

Baca juga : Cakada Bandel Layak Ditegur

“Aceh Barat Daya termasuk kabupaten memiliki tingkat risiko bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi. Teridentifikasi 9 kecamatan seluas 30.980 hektar yang memiliki potensi bahaya tersebut, sedangkan populasi terpapar dengan potensi bahaya banjir sebanyak 71.453 jiwa,” paparnya. 

Sedangkan tanah longsor, kabupaten ini juga memiliki tingkat risiko dengan kategori sedang hingga tinggi yang teridentifikasi di 8 kecamatan. Jumlah populasi terpapar potensi bahaya tanah longsor sebanyak 6.860 jiwa. Sementara itu, berdasarkan peringatan dini cuaca tiga hari ke depan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan wilayah Aceh termasuk salah satu wilayah yang perlu diwaspadai. Hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang berpotensi terjadi pada 23 hingga 25 September 2020. 

Baca juga : Palestina Kecam Kesepakatan Israel-Bahrain

“Masyarakat setempat diimbau untuk selalu waspada terhadap potensi bahaya banjir dan tanah longsor, khususnya di tengah pandemi Covid-19. Di samping dua potensi bahaya tersebut, masyarakt perlu mewaspadai potensi bahaya lainnya seperti banjir bandang, gempa bumi dan tsunami,” tutup Raditya. [USU

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.