Dark/Light Mode

Di Tengah Pandemi Corona

GMB Nasional Sesalkan Masih Ada Penebar Kebencian

Jumat, 25 September 2020 18:49 WIB
Ilustrasi. (Thinkstock)
Ilustrasi. (Thinkstock)

 Sebelumnya 
Effendi mengingatkan, perusahaan BUMN milik Rusia yang bergerak di sektor minyak dan gas, Rosneft juga mengalami kerugian. Aset di Venezuela dijual, cabang di Saudi Arabi pindah, dan mulai mengalihkan investasinya ke bidang lain.

Dan hampir semua BUMN dunia yang bergerak di bidang transportasi mengalami penurunan yang drastis.

Baca juga : Mahasiswa Diajak Aktif Edukasi Masyarakat Soal Mitigasi Dan Adptasi

“Jadi, cara membandingkannya pun harus tepat dan akurat.” Effendi yang juga merupakan pengacara publik ini menjelaskan rumor terkait dengan PHK, tidak seperti yang dituduhkan.

Menurutnya, pengurangan beban pekerja dalam lingkungan BUMN adalah satu konsekuensi logis di tengah pandemi. Itu adalah bagian dari penyesuaian situasi ekonomi global yang juga melemah.

Baca juga : BNPB Kerahkan Helikopter Untuk Daerah Terpencil

BUMN melakukan holdingisasi perusahaan dalam rangka efisiensi beban belanja pegawai dan meningkatkan fungsi kontrol di masing-masing entitas BUMN.

“Penyesuaian kepegawaian itu, secara komposisi lebih banyak aspek tidak melanjutkan kontrak kerja antara pihak BUMN dengan pekerja kontrak (Non-PHK). Jikapun ada perusahaan BUMN yang tidak penuh membayar hak gaji pegawainya, itu adalah BUMN yang mewarisi masalah sejak masa lalu. Dan holdingisasi adalah salah satu cara memperbaiki itu semua,” pungkasnya. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.