Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Mulai pekan depan, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar, akan berkantor di Kota Depok.
Hal itu dilakukan untuk memastikan penanganan pandemi global Covid-19 di wilayah Bodebek: Kota dan Kabupaten Bogor, Kota Depok, serta Kota dan Kabupaten Bekasi berjalan dengan baik.
"Mulai minggu depan, mungkin saya akan berkantor di Depok seminggu sekali. Agar penanganan Covid-19 di Bodebek bisa lebih terkoordinasi,” ujar Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil dalam rapat koordinasi terkait Percepatan Penyelesaian Klaim Biaya Perawatan Pasien Covid-19 bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, seperti dikutip Antara, Selasa (29/9).
Baca juga : Liga Italia : Juventus Imbang, Milan dan Napoli Teratas
Untuk diketahui, sekitar 70 persen kasus Covid-19 di Jabar terjadi di wilayah Bodebek. Merujuk data yang dihimpun Gugus Tugas Jabar pada periode 21-27 September 2020, Kota Depok memiliki kasus positif terbanyak di antara daerah lain, dengan jumlah 1.099. Disusul Kota Bekasi (962), Kabupaten Bekasi (512), Kota Bogor (228), Kabupaten Bogor (465).
Dari segi keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19 di Jawa Barat per 26 September lalu, 10 besar rumah sakit terbanyak merawat kasus COVID-19 juga didominasi asal Bodebek.
Di Kota Depok, urgensi ketersediaan ICU (Intensive Care Unit) dan HCU (High Care Unit) sebagai ruang perawatan pasien Covid-19 kriteria berat, terbilang cukup tinggi.
Baca juga : Firli Kembali Disidang Etik Selasa Pekan Depan
Untuk itu, Kang Emil berujar, penanganan Covid-19 khususnya di Kota Depok perlu lebih ditingkatkan. Terutama, dari sisi ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan.
“Secara umum, dari seluruh 27 kabupaten/kota di Jawa Barat, 9 dari 11 rumah sakit tersibuk yang mengurus kasus Covid ada di Bodebek. Dari catatan statistik kami, Depok adalah yang paling kritis. Tingkat keterisiannya sudah di atas 80 persen,” ujar Kang Emil.
Ia menegaskan, perlu dibentuk tim khusus untuk menangani Covid-19 di Bodebek. Selain itu, ia juga mengusulkan kebijakan subsidi silang khusus di wilayah Bodebek, bagi warga yang perlu dirawat karena Covid-19.
Baca juga : Dishub: Sepeda Yang Boleh Masuk Tol Hanya Road Bike
“Kami sudah koordinasikan agar ada satu tim yang kokoh dan kompak di Bodebek. Jadi, nanti ada subsidi silang. Kalau (rumah sakit di) Depok penuh, nanti (warga) KTP Depok boleh (dirawat) di Bogor atau sebaliknya. Saat ini sedang kami kondisikan,” papar Kang Emil. [OKT]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya