Dark/Light Mode

Dijual 500 Perak Di Olshop

DPR Dihina, Yang Bela Sepi

Kamis, 8 Oktober 2020 06:55 WIB
Inilah tampilan gedung DPR dijual di online shop, yang sedang viral kemarin.(Foto: Istimewa)
Inilah tampilan gedung DPR dijual di online shop, yang sedang viral kemarin.(Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Harga tertinggi ditawarkan excelency Store di Bukalapak dengan harga Rp 123 juta. Menurut dia, harga tersebut sudah paling murah. “Di dalamnya ada banyak jenis tikus dari albino sampai elostoderma bisa diternak,” tulis excelency Store. Kemunculan produk tersebut tak lama lantaran keburu diturunkan oleh manajemen toko online.

Humas Shopee, Radityo Triatmojo mengatakan, iklan penawaran produk tersebut langsung diturunkan lantaran tidak sesuai standar ketentuan penjualan produk Shopee. “Kami akan tindaklanjuti untuk segera diturunkan, guna menjaga kenyamanan pengguna Shopee,” kata Radityo, kemarin.

Manajemen Bukalapak juga menyampaikan hal serupa. Sikap usil netizen itu bikin Sekjen DPR, Indra Iskandar, sewot. Ia minta, aparat kepolisian menindak tegas orang yang menjual Gedung DPR dengan harga murah.

Baca juga : Dua Fraksi Tak Lapor, Ada 40 Warga DPR Yang Kena Corona

Menurutnya, lelucon semacam itu tidak patut karena Gedung DPR merupakan Barang Milik Negara (BMN). “Joke-joke semacam itu, tidak pada tempatnya,” kata Indra, kemarin.

Kehebohan di lapak online ini menggema ke dunia maya. Kata kunci tagar DPR masuk daftar trending topic. Sebagian besar percakapan bernada sindiran, kritikan dan hinaan. “Gedung DPR juga dibikin pake duit rakyat, ya wajar kalau rakyat mau jual gedung DPR. Lagian udah nggak guna juga gedungnya!!!,” tulis @fernanda_xyz.

Sampai tadi malam, kritikan warganet kepada DPR masih warawiri di linimasa Twitter. Penulis asal Yogyakarta, Puthut EA melihat kritikan dari warganet itu sebagai tanda per lawanan yang kian masif. “DPR dan pemerintah akan menyesal telah membuat kesepakatan jahat meloloskan Undang-Undang Cilaka ini. Mereka tidak akan pernah berpikir perlawanannya bakal masif. Hanya karena berkaca pas Undang-Undang KPK dianggap perlawanannya cuma gitu-gitu saja,” kicau @puthutea.

Baca juga : PDIP: Majunya Gibran Di Solo Bukan Dinasti Politik

Akun @faridgaban ikutan bicara. Menurut dia, pemerintah tadinya berharap pandemi akan memper sempit ruang gerak rakyat dalam melakukan protes. Namun, dia melihat, mulai ada perlawanan dengan pembangkangan sipil.

Mereka menolak perintah negara; menolak bayar pajak, mogok, dan program pemerintah. “Pemerintah harus memilih: memenuhi tuntutan atau memenuhi penjara,” kicau @faridgaban.

Cendekiawan Muslim Ulil Abshar Abdalla mengingatkan kepada para anggota DPR atau teman-temannya yang menjadi pembela gigih UU Cipta Kerja dan lebih memberi legitimasi kepada penguasa. “Perkenankan saya mengatakan ini: You are on the wrong side of history. Sorry,” kicau @ulil. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.