Dark/Light Mode

Perlu Ditiru Nih! Kunci Sukses Kabupaten Kepulauan Sitaro Tekan Covid-19

Jumat, 16 Oktober 2020 06:56 WIB
Sukses Tekan Covid-19 : Bupati Kepulauan Sitaro Evangelian Sasingen meraih penghargaan tinggi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). (Istimewa)
Sukses Tekan Covid-19 : Bupati Kepulauan Sitaro Evangelian Sasingen meraih penghargaan tinggi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). (Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) sukses torehkan prestasi sebagai daerah dengan “Zero Covid-19”.  Kesuksesan Kabupaten Sitaro menekan kasus Covid-19 ini perlu ditiru oleh daerah lain.  

Sejak Maret hingga Mei, Kabupaten yang namanya mengambil dari tiga kepulauan yaitu Siau, Tagulandang, dan Biaro ini menuai prestasi sebagai daerah dengan “Zero Covid-19”.

Bupati Kepulauan Sitaro Evangelian Sasingen mengatakan, penegakkan protokol kesehatan dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat, pemuka adat, dan tokoh agama jadi kunci daerahnya berhasil menekan kasus Covid-19.

"Itu yang membuat Sitaro menjadi salah satu kabupaten yang mendapatkan penghargaan tinggi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada hari Selasa (13/10)," kata Evangelian Sasingen dalam talkshow "Zero Covid-19: Penerima Penghargaan BNPB" di Media Center Satgas Covid-19 Graha BNPB Jakarta Kamis (15/10) pagi.

Baca juga : Belum Ada Perlindungan dan Kepastian Hukum Untuk Warga Terdampak Pandemi Covid-19

Bupati Eva, panggilan akrab Evangelian Sasingen, mengatakan sebelum pemerintah mengumumkan secara resmi Covid-19, dirinya sudah menginformasikan kepada seluruh warga di sana untuk memperketat pengawasan di sepuluh pintu masuk pulau.

"Di setiap pintu ada pemeriksaan ketat. Awal-awal kami tidak menggunakan pelindung karena belum ada APD. Kami gunakan jas hujan sebagai pengganti," ujar Bupati Eva, 52 tahun, yang punya hubungan dekat dengan warganya.

Bupati Eva menjelaskan kasus Covid-19 sempat muncul di akhir Mei dan Juni dari satu klaster pasar. Saat itu, dirinya memutuskan menutup pasar untuk dilakukan sterilisasi.

Untuk pasien positif langsung di-tracing sampai satu kelurahan. Begitu hasilnya reaktif mereka langsung ditampung di rumah singgah.

Baca juga : Pemda Diminta Rajin Dengarkan Pengaduan Masyarakat Soal Covid-19

Selain membangun rumah singgah, Bupati Eva menambahkan pihaknya membentuk tim Gugus Tugas dari tingkat kecamatan, kelurahan, desa, sampai kampung.

Tim gugus tugas ini memantu seluruh tamu yang masuk secara ketat dan dipantau sebelum beraktivitas di wilayahnya.

"Kami bangun rumah singgah di kabupaten, kecamatan, hingga desa semua ada. Setiap orang masuk harus diisolasi 2 minggu sebelum ke tempat tujuan," ujarnya.

Tokoh adat Kabupaten Kepulauan Sitaro Erland Jaya Salindeho mengatakan kerjasama masyarakat, budaya, dan pemerintah daerah sangat maksimal.

Baca juga : Bamsoet: Peran TNI Dibutuhkan Hadapi Resesi dan Pandemi Covid-19

Hanya saja tantangan yang dihadapi adalah sumber daya manusia di kampung-kampung terpencil. Namun semua itu teratasi dengan membentuk lembaga adat.

"Pembentukan lembaga adat itu memberi hasil positif untuk mengedukasi masyarakat, pemberdayaan masyarakat, dan penanganan bencana alam," ungkap Bupati Eva yang mendedikasikan penghargaan tinggi dari BNPB ini untuk seluruh warga Kepulauan Sitaro yang sudah bekerja sama dengan baik selama ini. [FAZ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.