Dark/Light Mode

Pastikan Akurasinya Sampai 86 Persen

Satgas: Rapid Test Antigen Efektif Saring Corona Di Tempat Wisata

Minggu, 1 November 2020 07:37 WIB
Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satuan Tugas (Satgas) Covid-19, Dewi Nur Aisyah. (Foto: Istimewa)
Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satuan Tugas (Satgas) Covid-19, Dewi Nur Aisyah. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
“TES ANTIGEN itu pilihan untuk menapis dalam kegiatan tes Lacak Isolasi untuk putus rantai penularan,” ujarnya. Lukman Saifuddin pun mengajak netizen bersama mengatasi pandemi Covid-19. Caranya, dengan menggalang dukungan terselenggaranya uji cepat massal terhadap lebih banyak orang.

“Mari bergandengan tangan dalam GERAKAN SOLIDARITAS StSEJUTA TES ANTIGEB UNTUK INDONESiA,” ajak dia.Dr_koko28 mengungkapkan, akurasi rapid tes berbasis antigen mencapai 80 persen.

Baca juga : Satgas: Rapid Test Antigen Efektif Saring Corona Di Tempat Wisata

Dia menjelaskan, rapid test antibodi menandakan tubuh pernah terpapar virus & bereaksi membenyuk antibodi. untuk mengetahui virus itu ada dalam badan saat ini kita punya 3 modal: kul tur, PCR (95%), rapid test antigen (akurasi 60 - 80%).“Rapid test ANTIBODI di Indonesia mending diganti dgn yang ANTIGEN,” tegas Singgih_Sahid.

Menurut DedyGwu, test antigen bermanfaat untuk screening. Kata dia, Korea Selatan pada awalnya menggunakan tes antigen. akurasinya bisa 90%++. Cocok untuk digunakan di airport atau pasar. “tapi tetap wajib masker, meski hasil nonreaktif. Klo reaktif, langsung ciduk ke lab,” tuturnya.

Baca juga : Ketua Satgas Covid: Hati-hati, Libur Panjang Jangan Jadi Masalah Baru

Klabangijo bersyukur, akhirnya ada perhatian untuk tes antigen. Kata dia, seandainya sejak Mei sudah dijalankan, mungkin sekarang tidak seribet ini. “Mei itu Kang @ridwankamil sudah bilang Jabar punya tes cepat antigen lho!,” ungkapnya.

Topixfile mengatakan, rapid test berbasis antigen bisa menjadi pelengkap traveller saat hendak bepergian. Kata dia, bisa digunakan naik pesawat, kereta, dan masuk hotel bisa test. “Karena hasilnya cepet dan akurasi lebih ok dibanding antibody rapid,” ujarnya.

Baca juga : Wakil Walikota Bandung : SerLok Bantaran Cocok Jadi Tempat Wisata Baru

Dinnah_ menegaskan, tes virus Corona yang cepat, bisa massal dan terjangkau baru rapid antibody ini. Indonesia, kata dia, manut apa kata WHO, bahwa baru akhir September Rapid antigen diakui WHO. “Kita doakan semoga lekas diganti,” doanya. [ASI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.