Dark/Light Mode

Daftarkan Hasil Silangan Sampai Ke London, Pembudidaya Anggrek Ini Banjir Pesanan Di Tengah Pandemi

Sabtu, 9 Mei 2020 17:03 WIB
Budidaya Anggrek
Budidaya Anggrek

RM.id  Rakyat Merdeka - Pandemi Covid-19 yang melanda dunia termasuk Indonesia telah berdampak pada berbagai sektor, tak terkecuali tanaman hias atau florikultura. Kendati demikian selalu ada solusi untuk tetap survive di tengah lesunya permintaan pasar. 

Guna mendorong peningkatan permintaan anggrek, Dedek Setia Santoso, pembudidaya Anggrek asal Kota Batu merilis silangan anggrek terbaru dengan cara mendaftarkan ke Royal Horticultural Society (RHS) London. RHS adalah induk organisasi pendaftaran anggrek dunia untuk hibrida dan spesies.

Beberapa hasil silangan anggrek yang sudah diregistrasi selama pandemi Covid-19 ini antara lain Dendrobium Mufidah J.K., Dendrobium Rita Subowo, Dendrobium I. Dwiprahasto dan Dendrobium Kick Covid-19. 

“Dengan di-registernya beberapa anggrek tersebut ternyata cukup mempengaruhi peningkatan permintaan akan tanaman anggrek. Setiap harinya puluhan sampai ratusan paket dikirim oleh DD Orchid Nursery kepada para customer atau pelanggannya yang tersebar hampir diseluruh Indonesia,” beber Dedek melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (9/5). 

Untuk dapat bertahan di tengah pandemi Covid-19, pelaku usaha Anggrek dengan Brand DD Orchid Nursery tersebut juga melakukan penjualan anggrek secara online melalui telepon dan sosial media (whatsapp, facebook, dan instagram).

Baca juga : Penjualan Produk Petani Binaan Ponpes Al-Ittifaq Meningkat Di Tengah Pandemi Covid-19

“Penjualan anggrek pada bulan Maret sempat mengalami penurunan sekitar 60%, akan tetapi pada awal April penjualan mulai meningkat kembali bahkan cukup signifikan dibanding beberapa bulan sebelumnya,” ungkap Dedek.

Produk Anggrek yang dijual oleh DD Orchid Nursery berupa anggrek botolan, seedling, remaja dan berbunga.

“Kebijakan pemerintah yang meminta masyarakat stay at home dan social distancing justru mempengaruhi peningkatan permintaan anggrek, " beber Dedek.

Hal tersebut dikarenakan konsumen anggrek sebagian besar adalah para hobbies dan kolektor anggrek yang pada situasi sekarang justru lebih banyak berada di rumah dan mengisi keseharian mereka dengan berkebun anggrek. Tak ayal, pesanan anggrek melalui media online ikut meningkat.

Menurut Dedek, pihaknya telah memberdayakan warga Desa Dadaprejo melalui Kelompok Tani Sanderiana yang beranggotakan 35 petani plasma. Sebagian besar petani yang tergabung di Kelompok Tani tersebut adalah ibu rumah tangga dan pekerja harian. 

Baca juga : Ini 4 Titik Rawan Korupsi Penanganan Covid-19

Mayoritas para petani membudidayakan Anggrek Dendrobium pada fase pembibitan. 

“Bibit (botolan) Anggrek disuplay oleh DD Orchid Nursery sebanyak 50-100 botol per bulan. Fase pembibitan berlangsung selama enam bulan sesuai usia bibit/seedling anggrek. Anggrek yang telah dirawat oleh anggota kelompok tani ini kemudian dibantu pemasarannya oleh DD Orchid Nursery,” ujar Dedek semangat.

Bunga Asli Kebanggaan Nasional

Direktur Buah dan Florikultura Kementerian Pertanian, Liferdi Lukman saat dihubungi mengapresiasi keahlian para petani dalam menyilangkan anggrek, hingga melahirkan silangan baru yang disukai pasar. 

“Tentu ini akan memperkaya sumber daya genetik nasional, dan mampu meningkatkan daya saing di kancah peranggrekan global. Terlebih dalam situasi pandemi Covid-19 seperti saat ini,” ujar Liferdi. 

Baca juga : Dedikasi Nyata, Ini Kiprah KAI Di Tengah Pandemi Covid-19

Menurut Liferdi, pihaknya sangat mendukung pengembangan anggrek karena jenis bunga tersebut telah menjadi ikon nasional. "Kalau Jepang punya bunga Sakura, Belanda dan Turki punya bunga Tulip, Amerika Serikat dan Inggris punya bunga Mawar, maka Indonesia memilih bunga Anggrek (phaleonopsis amabilis) salah satu bunga nasionalnya," tuturnya.

Berbagai kalangan menyebut anggrek sebagai bunga asli Tanah Air sehingga menjadi salah satu kebangaan nasional. Bahkan dalam setiap event kenegaraan atau menyambut tamu-tamu penting dunia, anggrek selalu disuguhkan. 

“Sejak era Sukarno sampai Presiden Jokowi sekarang, anggrek hampir selalu menjadi suguhan menarik saat menjamu tamu-tamu kenegaraan. Tokoh-tokoh seperti Bu Tien Suharto, Ibu Jusuf Kalla juga dikenal punya perhatian khusus terhadap anggrek," imbuhnya.

Dalam rangka mendorong agribisnis anggrek di Kota Batu, Direktorat Jenderal Hortikultura Kementan telah mengalokasikan kegiatan pengembangan kawasan anggrek di Kota Batu melalui APBN Tahun 2020. 

Sebagai salah satu sentra anggrek terbesar di Indonesia, Kota Batu sering menyelenggarakan event berskala nasional. Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) tiap tahun rutin mengadakan acara pameran bursa bunga, lomba anggrek dan talkshow anggrek di kota tersebut, pungkasnya. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.