Dark/Light Mode

Libur Panjang Dikorting

Jokowi Sedih, Rakyat Sedih

Selasa, 24 November 2020 06:41 WIB
Presiden Jokowi. (Foto: Instagram)
Presiden Jokowi. (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Libur panjang akhir tahun ini tidak bakal panjang lagi. Pemerintah berencana mengurangi durasi libur panjang di akhir tahun karena alasan Corona. Presiden Jokowi mengaku sedih atas fenomena ini. Rakyat yang juga sudah menunggu momen libur ini, tentu akan lebih sedih lagi.

Masalah libur panjang di akhir tahun menjadi agenda pembahasan Rapat Terbatas di Istana Merdeka kemarin. Presiden Jokowi yang memimpin langsung ratas, meminta ada kajian untuk mengurangi durasi libur panjang. Mengingat, dua kali libur panjang pada beberapa bulan sebelumnya, selalu berdampak negatif. Kasus penambahan Corona selalu melonjak, paska libur panjang.

Baca juga : Direktur Lemkapi Yakin, Jokowi Sudah Kantongi Nama Calon Kapolri

Apalagi, di akhir tahun ini, durasi cuti bersama cukup panjang. pertama cuti bersama dan libur Natal 2020 pada 24-25 Desember. Kemudian cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah pada 28, 29, 30 dan 31 Desember 2020, serta libur Tahun Baru 2021.

Jokowi khawatir, durasi libur panjang akhir tahun ini bisa memicu kembali terjadinya lonjakan kasus Corona. apalagi di bulan Desember, pilkada serentak digelar di sejumlah daerah yang juga berpotensi terjadinya lonjakan kasus Corona. “Termasuk libur pengganti cuti bersama Hari Raya Idul Fitri, Bapak Presiden berikan arahan supaya ada pengurangan (hari libur),” kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, melalui Youtube Sekretariat Presiden, kemarin.

Baca juga : Jokowi Tenangkan Rakyat

Menteri Keuangan, Sri Mulyani memberikan penguatan. Dia menyatakan, libur panjang saat pandemi tidak memberikan perbaikan kepada indikator ekonomi. Libur panjang justru menambah jumlah kasus Corona. “Berarti ini harus hati-hati melihatnya, apakah dengan adanya libur panjang, masyarakat melakukan aktivitas, mobilitasnya tinggi, namun tidak menimbulkan belanja dan menimbulkan tambahan kasus Covid-19,” kata Sri Mulyani.

Menurutnya, pada kuartal IV-2020, jumlah hari kerja memang lebih sedikit dibandingkan periode sama tahun lalu. Oktober tahun lalu, lanjut dia, jumlah hari kerja mencapai 23 hari. Sedangkan tahun ini 19 hari kerja, karena adanya libur panjang.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.