Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Greenpeace Ingatkan Dampak Buruk Jangka Panjang Kemasan Air Minum Sekali Pakai

Jumat, 27 November 2020 21:26 WIB
Juru Kampanye Urban Greenpeace Indonesia Muharram Atha Rasyadi (Foto: Istimewa)
Juru Kampanye Urban Greenpeace Indonesia Muharram Atha Rasyadi (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Greenpeace mengingatkan semua pihak akan dampak buruk jangka panjang yang bisa disebabkan sampah dari kemasan air minum sekali pakai terhadap lingkungan. Kehadiran produk baru kemasan sekali pakai akan memunculkan masalah baru sampah plastik dalam beberapa tahun ke depan. Hal itu bertolak belakang dengan rencana pemerintah yang menargetkan mengurangi sampah plastik di lautan hingga 70 persen pada 2025.

Juru Kampanye Urban Greenpeace Indonesia Muharram Atha Rasyadi menyampaikan, dulu masyarakat menggunakan botol plastik itu karena menganggapnya lebih mudah, lebih instan, dan lebih nyaman untuk dipakai. Sayangnya, saat itu tidak ada satu pun yang memikirkan dampak jangka panjang terhadap lingkungan.

“Itu baru kita rasakan dampaknya pada beberapa tahun ini. Ada kabar laut dan sungai-sungai kita tercemar oleh sampah plastik, mikro plastik mulai ditemukan di mana-mana. Nah, begitu juga sebenarnya dengan kasus galon sekali pakai. Kalau itu diterima secara umum oleh masyarakat, saya khawatir kita akan menemukan masalah baru lagi dalam permasalahan sampah plastik ini dalam beberapa tahun mendatang. Kita akan lebih sulit lagi untuk menanganinya karena harus mengubah lagi perilaku masyarakat yang mungkin sudah merasa terbiasa untuk menggunakannya,” ujarnya, di acara IG Live Aliansi Zero Waste Indonesia (AZWI), seperti keterangan yang diterima redaksi, Jumat (27/11).

Baca juga : Ringankan Beban Masyarakat Di Masa Pandemi, Appi-Rahman Gagas Penghapusan Sejumlah Pajak

Padahal, kata Atha, masyarakat saat ini sudah mulai terbiasa menggunakan air kemasan galon guna ulang. Produk ini setidaknya ikut membantu pengurangan sampah plastik. Sebab, konsumen cukup membeli galonnya itu sekali saja, dan selanjutnya hanya membeli isinya dengan menukarkan galon kosong ke warung atau ke agen terdekat.

“Tapi sekarang kita dikenalkan lagi dengan produk baru galon sekali pakai, yang justru produksinya seharusnya dikurangi karena berpotensi menimbulkan masalah berupa sampah plastik baru di lingkungan,” katanya.

Dari segi kebijakan, Atha melihat, yang dilakukan produsen galon sekali pakai tidak sesuai dengan harapan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 75 tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen. Menurutnya, ada tiga tipe industri yang diatur di Permen ini.

Baca juga : Ini Rencana Jangka Panjang Pertanian Dari Kementan Di Soppeng

Pertama, industri manufaktur, yang bicara soal kemasan. “Konteksnya adalah tentang produk plastik daur ulang seperti galon sekali pakai ini yang harus dikurangi produksinya,” ungkapnya.

Kedua, industri ritel. Ketiga industri jasa makanan dan minuman seperti restoran, kafe, dan hotel.

“Tidak kebayang kalau misalnya kita konsumsi galon sekali pakai ini di keluarga yang misalkan dua hari saja sudah habis. Berarti dalam satu tahun katakanlah kita bisa menghabiskan 180 galon. Itu baru satu keluarga. Sementara selama ini, kita sudah baik-baik saja dengan konsep konsumsi air minum kemasan guna ulang yang tidak mengandalkan konsumsi air sekali pakai ini. Bisa dibayangkan berapa banyak penambahan sampah plastik baru dalam beberapa tahun ke depan yang disebabkan galon sekali pakai ini. Itu juga harus dipikirkan, baik oleh regulator, masyarakat, dan juga industrinya,” katanya. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.