Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Media Kudu Gencar Kampanye Protokol Kesehatan & Tangkal Hoaks Corona
Sabtu, 28 November 2020 10:23 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Media dan pers diharap semakin gencar mengkampanyekan kepatuhan terhadap protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19. Sebab, protokol kesehatan kini kian kendur dan semakin banyak pelanggaran oleh warga maupun kelompok masyarakat.
"Salah satu peran pers adalah membantu pemerintah mengedukasi pandemi Covid-19. Khususnya kepatuhan terhadap protokol kesehatan. Pers dan media juga harus terus tumbuhkan semangat, harapan dan optimisme publik," ujar Koordinator Tribunrakyat Network Aditya dalam keterangannya, Sabtu (28/11).
Baca juga : Terawan Banyak Nodanya
Menurutnya, semua elemen harus bekerja sama untuk mematuhi protokol kesehatan dan menjaga situasi di wilayahnya masing-masing tetap kondusif. Apalagi, akan ada hajatan Pilkada Serentak 9 Desember mendatang. Jangan justru menjadi pihak yang membuat kegaduhan.
Apalagi bikin kerumunan massa yang berpotensi terjadi penularan. "Aparat beri tindakan tegas kepada kelompok yang sengaja membuat kegaduhan dengan melakukan kerumunan massa di tengah pandemi ini. Publik harus mendukung TNI-Polri menertibkan kelompok pelanggar protokol kesehatan dan pemecah belah persatuan di tengah pandemi," imbaunya.
Baca juga : Warga Tuntut Pejabat Kompak Lawan Corona
Lebih lanjut, Aditya juga menyayangkan, di tengah pandemi masih saja berseliweran informasi, tulisan hoaks yang provokatif untuk mendeskreditkan pemerintah.
"Amat disayangkan, di saat pemerintah bekerja keras mengatasi Covid-19. Tapi malah ada kelompok yang menyampaikan ujaran kebencian dan provokatif di media sosial maupun media online. Harusnya beri solusi bukan malah memperkeruh suasana," bebernya.
Baca juga : Pemerintah Perketat Penerapan Protokol Kesehatan Jemaah Umrah
Oleh karenanya, Aditya berpesan agar media massa ikut berkontribusi menumbuhkan kepedulian. "Oleh karena itu, tugas pers adalah membangkitkan kepedulian, partisipasi, dan mengedukasi publik," pungkasnya. [FAQ]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya