Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Syarief: Jangan Dikotomikan Kesehatan Dan Ekonomi

Kamis, 19 November 2020 18:05 WIB
Wakil Ketua MPR Syarief Hasan.
Wakil Ketua MPR Syarief Hasan.

RM.id  Rakyat Merdeka -  Wakil Ketua MPR  Syarief Hasan mengajak semua pihak optimistis menghadapi usia ulang tahun ke seratus kemerdekaan pada 2045. Karena, pada tahun, itu sekitar 70 persen penduduk Indonesia berada pada usia produktif. Hanya 30 persen saja yang tidak produktif.  Hal ini berbeda dengan kebanyakan negara-negara lain yang memiliki penduduk tidak produktif lebih banyak dibanding penduduk berusia produktif. Itu artinya, potensi  Indonesa untuk menyusul bangsa-bangsa lain yang lebih dahulu maju terbuka lebar. Tinggal bagaimana para pemuda pandai-pandai memanfaatkan segala potensi yang dimiliki. 

"Melihat semangat dan kerja keras yang ditunjukkan  teman-teman HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia)  Saya sangat optimis pada saat bonus demografi terjadi, kita akan mampu bersaing untuk mengejar ketertinggalan dari negara-negara lain yang sudah lebih dahulu maju,"  kata Syarief Hasan  saat menyampaikan Sosialisasi Empat Pilar MPR dihadapan anggota HIPMI Kota Bogor.  Acara tersebut berlangsung di Rumah Makan Bumi Aki, jalan raya Padjajaran No 51, Bantarjati,   Bogor Utara, Kota Bogor,  Rabu (18/11). Ikut hadir pada acara tersebut Ketua HIPMI Kota Bogor A. Zulfikar Priyatna.

Baca juga : Jangan Khawatir, Stok Beras Sampai Akhir Tahun 2020 Aman Dan Terkendali

 Saat  pandemi Covid-19 seperti sekarang belum berkesudahan,  Syarief Hasan mengimbau para pengusaha, senantiasa meningkatkan kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan.  Jangan membiarkan diri sendiri dan orang-orang sekitar terpapar Covid-19. Atau membiarkan ekonomi makin lesu karena berkonsentrasi menjaga kesehatan, sehingga melupakan dunia usaha.

"Yang ideal, tetap berkegiatan ekonomi, tapi mengetatkan protokol kesehatan. Kalau hari biasa level menjaga kesehatannya tujuh, maka pada kondisi Covid -19, ini levelnya harus dinaikkan jadi 10. Jadi, tidak perlu mendikotomikan kesehatan atau ekonomi, karena keduanya harus tetap dilaksanakan dengan penyesuaian protokol kesehatan," katanya.

Baca juga : Wagub Jabar Minta Cakada Patuhi Protokol Kesehatan

Sampai vaksin Covid-19 ditemukan dan disuntikkan kepada seluruh masyarakat, Syarief Hasan mengajak disiplin kesehatan harus tetap menjadi prioritas. Meskipun, tingkat penularan dan kematian akibat Corona semakin berkurang. QAR

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.