Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Viral Azan Serukan Jihad, Wamenag Ajak Pimpinan Ormas Beri Pencerahan

Senin, 30 November 2020 23:20 WIB
Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Saadi (tengah). [Foto: diy.kemenag.go.id]
Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Saadi (tengah). [Foto: diy.kemenag.go.id]

RM.id  Rakyat Merdeka - Viral di media sosial, sekelompok orang yang mengumandangkan azan di beberapa tempat. Berbeda dengan panggilan saat salat yang umum dikumandangkan, azan tersebut dilantunkan dengan menggunakan lafal jihad.

Kalimat hayya ‘alas-shalah, diubah menjadi hayya ‘alal-jihad. Dalam video yang viral, nampak juga sejumlah orang membawa senjata tajam saat azan dikumandangkan.

Baca juga : Viral Video Adzan Jihad, Wamenag Ajak Pimpinan Ormas Beri Pencerahan

Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Saadi mengaku belum memahami konteks pembuatan video tersebut, apakah sebatas membuat konten media sosial, atau ada pesan khusus yang ingin disampaikan.

Jika azan itu dimaksudkan untuk menyampaikan pesan perang, maka katanya, seruan jihad dalam pengertian perang sangat tidak relevan disampaikan dalam situasi damai seperti di Indonesia saat ini. “Jika seruan itu dimaksudkan memberi pesan berperang, jelas tidak relevan. Jihad dalam negara damai seperti Indonesia ini tidak bisa diartikan sebagai perang,” terang Zainut di Jakarta, Senin (30/11/2020).

Baca juga : HNW Ajak Pilih Calon Kepala Daerah Pro Rakyat

Sehubungan itu, dia mengajak pimpinan ormas Islam dan para ulama untuk bisa memberikan pencerahan kepada masyarakat, agar tidak terjebak pada penafsiran tekstual tanpa memahami konteks dari ayat Alquran atau Hadis. Pemahaman agama yang hanya mendasarkan pada teks, dapat melahirkan pemahaman agama yang sempit dan ekstrem.

Wamenag menilai, apapun motifnya, video tersebut bisa berpotensi menimbulkan kesalahan persepsi di masyarakat. “Di sinilah pentingnya pimpinan ormas Islam, ulama, dan kyai memberikan pencerahan, agar masyarakat memiliki pemahamaan keagamaan yang komprehensif,” tuturnya.

Baca juga : Hari Anak Sedunia, LPAI Imbau Anak-Anak Tetap Semangat Belajar Di Rumah

Dalam menyikapi masalah tersebut, lanjut Zainut lagi, hendaknya semua pihak dapat menahan diri dan melakukan pendekatan secara persuasif dan dialogis. Juga menghindarkan diri dari tindakan kekerasan dan melawan hukum. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.