Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Terus Patuhi Protokol Kesehatan 3M
Ingat, Corona Tak Pandang Bulu, Semuanya Bisa Kena
Jumat, 4 Desember 2020 06:30 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Masyarakat yang memiliki penyakit penyerta (komorbid) dan lanjut usia (lansia) diingatkan agar berhati-hati. Keduanya rentan terpapar Virus Corona dan bisa meninggal dunia.
Menurut Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo, risiko kematian bagi penderita Covid-19 dengan komorbid dan lansia sangat tinggi, yaitu 80-85 persen.
Doni menjelaskan, penyakit penyerta membuat penderita Covid-19 rentan tidak panjang umur. Antara lain, tekanan darah tinggi, kencing manis, jantung hingga penyakit paru.
“Apabila mereka terpapar Covid-19, maka risikonya sangat tinggi, angka kematian bagi kelompok rentan ini 80-85 persen,” ujar Doni saat konferensi virtual bertema “Peluncuran Pedoman Perubahan Perilaku Protokol Kesehatan 3M dalam 77 Bahasa Daerah”, Selasa (1/12).
Doni mengibaratkan Covid-19 sebagai malaikat pencabut nyawa bagi kelompok rentan. Saat ini korban jiwanya mencapai jutaan orang. Sedikitnya, angka dunia sebanyak 1,5 juta jiwa kelompok rentan itu meninggal dunia akibat Covid-19.
“Di Indonesia, penderita Covid-19 yang gugur termasuk dokter mencapai lebih dari 16 ribu orang,” beber Doni.
Karena itu, Doni meminta masyarakat mematuhi protokol kesehatan. Yaitu, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.
Baca juga : Paus Batalin Upacara Pra Natal Di Vatikan
Bahkan, ketika vaksin Covid-19 sudah ditemukan dan diberikan kepada masyarakat pun, tidak semerta-merta membuat individu bebas tidak menerapkan protokol kesehatan. “Vaksin tidak menghentikan Covid-19,” tegasnya.
Menurutnya, Covid-19 akan terus ada sepanjang waktu. Hanya Tuhan yang tahu kapan Virus Corona akan hilang.
Doni meminta masyarakat mengajak dua orang terdekatnya untuk mematuhi protokol kesehatan. Upaya tersebut harus terus dilakukan, karena banyak orang terinfeksi virus tanpa gejala berisiko tinggi menulari orang-orang di sekitarnya. “Kita perlu serius melakukan berbagai langkah pencegahan,” tandasnya.
Jika upaya pencegahan dirasa gagal, Doni meminta masyarakat tidak kehabisan akal, kehabisan ide atau kehabisan kreativitas. Langkah mitigasi bisa dilakukan dalam rangka mencegah semakin banyaknya yang terpapar.
Selain itu, Doni meminta masyarakat sabar dalam menghadapi Covid-19. Kesabaran, termasuk meningkatkan imunitas tubuh. Juga istirahat yang cukup, tidur yang cukup minimal enam jam. Lalu olahraga yang teratur, termasuk konsumsi makanan bergizi dan juga minum vitamin.
Netizen menganggap Virus Corona tidak hanya rentan terhadap warga yang berusia lanjut dan komorbid, tapi semua orang.
Cayss menegaskan, Virus Corona bisa nyerang siapa saja tanpa pandang bulu. Laki-laki, perempuan, muda dan tua, bisa saja terpapar Corona. BlogDokter menyambung. Dia bilang, Virus Corona bisa menginfeksi siapa saja tanpa memandang ras, jenis kelamin, usia dan batas negara.
Baca juga : Media Kudu Gencar Kampanye Protokol Kesehatan & Tangkal Hoaks Corona
Namun, kata dia, berdasarkan data statistik, virus ini sangat mematikan bagi mereka yang berusia lanjut dan memiliki riwayat penyakit kronis. “Jadi tetap harus taat terhadap protokol kesehatan,” katanya.
Desi menyebut, kebanyakan pasien Corona yang meninggal merupakan usia lanjut dengan penyakit bawaan (komorbid) atau penyakit keras. “Jadi harus hati-hati,” kata dia.
Harapanrakyat menyambar. Dia bilang, Virus Corona tidak pandang bulu, bisa menyerang siapa saja. Namun, yang lebih berisiko adalah usia lanjut yang memiliki penyakit bawaan.
Untuk itu, dia menyarankan tetap jaga imunitas tubuh. “Jangan kendor terapkan protokol kesehatan,” tandasnya.
Menurut Febriyana, pasien positif Covid-19 yang meninggal bukan karena Virus Corona. Tapi, pasien tersebut punya penyakit bawaan lainnya.
Corona hanya memperparah kondisi si pasien.”Jadi dia bisa dibilang komplikasi,” katanya. MSA menambahkan, tiga golongan orang yang paling rentan terserang Virus Corona. Yaitu, orang lanjut usia, yang sudah terkena sakit kronis dan wanita hamil. “Juga orang dengan disfungsi hati dan ginjal,” katanya.
Selain orang lanjut usia, menurut Non Gelar, tenaga kesehatan (nakes) juga rentan terinfeksi Virus Corona. Mereka berisiko besar terkena virus meski usia mereka lebih muda.
Baca juga : Terawan Banyak Nodanya
“Jadi pemerintah harus melakukan sesuatu untuk memberi kenyamanan ekstra bagi nakes dalam bekerja di garis depan,” saran dia.
Menurut Takafulum, rentannya orang lanjut usia dan komorbid dari infeksi virus ini mengharuskan kita melakukan pencegahan dengan lebih ketat. Terlebih lagi, jika ada anggota keluarga yang sudah lanjut usia.
Siriana menambahkan, pasien yang meninggal karena Covid-19, mayoritas menimpa pasien usia lanjut, yang umumnya sudah punya penyakit lain.
Yang harus dilakukan pemerintah, kata dia, sejauh mana protokoler pencegahan di daerah-daerah dilaksanakan dengan konsekuen. “Khususnya kedatangan orang di bandara,” ujarnya. [TIF]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya