Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Soal Deklarasi Papua Merdeka Di Inggris

Mahfud Anggap Biasa-biasa Saja

Jumat, 4 Desember 2020 07:09 WIB
Menko Polhukam, Mahfud MD (Foto: Instagram
Menko Polhukam, Mahfud MD (Foto: Instagram

RM.id  Rakyat Merdeka - Menko Polhukam Mahfud MD menanggapi aksi Benny Wenda yang mendeklarasikan kemerdekaan Papua Barat. Mahfud menganggap, yang dilakukan Pemimpin Persatuan Gerakan Pembebasan untuk Papua Barat (United Liberation Movement for West Papua/ULMWP) itu hal yang biasa.

Tiga hari terakhir, media sosial dihebohkan oleh aksi Benny Wenda. Putra asli Papua yang mendapat suaka politik dari Inggris itu mendeklarasikan kemerdekaan Papua Barat. Ia sendiri mendapuk sebagai presiden.

Menurut Mahfud, Benny Wenda sedang mendeklarasikan negara ilusi. Merujuk Traktat Montevideo pada 1933, syarat berdirinya sebuah negara adalah keberadaan rakyat, wilayah dan pemerintah.

Sementara apa yang diklaim Wenda tak jelas siapa rakyatnya, mana wilayahnya dan tak ada negara yang mengakui pemerintahannya. “Orang Papua juga tidak mengakui,” kata Mahfud.

Memang ada negara kecil di Pasifik, Vanuatu, yang mengakui klaim Wenda. Tapi menurut Mahfud, itu negara kecil, dibanding ratusan negara besar.

Baca juga : Mahfud Disayang Kawan Dan Lawan

Menurut Mahfud, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa alias PBB sudah menetapkan Papua Barat sebagai wilayah Indonesia setelah dilaksanakannya referendum pada 1969. Karena itu, PBB tak mungkin membuat keputusan dua kali terhadap hal sama.

Mahfud pun meminta masyarakat tidak terpengaruh deklarasi itu, apalagi hanya dilakukan di Twitter. Dia meminta publik tak perlu khawatir berlebihan. “Kenapa kita ribut dengan orang Twitter? Orang saya tiap hari Twitter-an juga. Orang Twitter nggak usah terlalu panik,” pintanya.

Kendati begitu, Mahfud menilai Benny sudah melakukan makar. Karena itu, pemerintah menanggapinya dengan meminta Polri melakukan penegakan hukum dengan tegas.

“Makar itu kalau skalanya kecil cukup penegakan hukum. Tangkap, gunakan pasal-pasal tentang kejahatan keamanan negara,” ujarnya.

Sementara, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo meminta pemerintah bertindak tegas terkait deklarasi kemerdekaan Papua Barat. “Saya ingin menyampaikan pesan bahwa negara harus bertindak tegas,” kata Bamsoet, sapaan akrabnya di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, kemarin.

Baca juga : Guru Besar UI: Deklarasi Papua Merdeka Tak Diakui Negara Lain

Bamsoet mengatakan, pernyataan yang disampaikan Benny Wenda sangat mengganggu. “Bukan soal Benny Wendanya, tapi orang-orang atau suasana, situasi politik yang ada di Papua maupun di seluruh Tanah Air juga,” ungkapnya.

Warganet ikut mengomentari pernyataan Mahfud yang menganggap enteng Gerakan Benny Wenda.

Akun @HarrySomebody mengatakan, Mahfud sering menganggap enteng setiap masalah, seperti ketika menanggapi Rizieq Syihab yang akan pulang ke Tanah Air.

Saat itu, Mahfud bilang pengikut HRS tak banyak. Tapi kemudian yang menyambut banyak luar biasa. “Jangan sampai Papua seperti itu juga,” harapnya.

Senada disampaikan @ary4_dewa. Kata dia, soal kedaulatan negara jangan dibiasakan menganggap remeh.

Baca juga : Gus Yasin Siap Tantang Suharso

Ia lalu mengingatkan kebiasan pemerintah menganggap remeh setiap masalah seperti saat meremehkan Virus Corona.

“Ingat kasus Covid yang kalian remehkan, akhirnya menjadi bencana,” ujarnya.

Akun @myusufd menyebut tahun 1991 waktu peristiwa Santa Cruz di Dili, ada Menteri di Jakarta yang mengeluarkan pernyataan hampir sama dengan pernyataan Pak Mahfud itu. “Tapi sekarang, apa yang terjadi?,” kicaunya.

Akun @yputra81 meminta pemerintah serius. Dia menilai perjuangan Papua Merdeka bisa jadin nyata. “Apalagi jika ada ikut negara asing yang mengambil kesempatan di kesempitan,” kicaunya.

Akun @baskoropanji mengingatkan kembali kebiasaan pemerintah anggap enteng masalah. “Masalah kedaulatan harusnya sudah jadi fokus utama pemerintah,” ujarnya. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.