Dark/Light Mode

Jangan Lagi Remehkan Corona & Percaya Konspirasi

Duh, Tenaga Medis Yang Gugur Terus Bertambah

Senin, 7 Desember 2020 06:55 WIB
Petugas Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota, Jakarta Timur, memakamkan jenazah  dengan Protap Covid, di Taman Pemakaman Umum (TPU) Pondok Rangon, Jakarta Timur ( Foto Teddy Kroen)
Petugas Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota, Jakarta Timur, memakamkan jenazah dengan Protap Covid, di Taman Pemakaman Umum (TPU) Pondok Rangon, Jakarta Timur ( Foto Teddy Kroen)

RM.id  Rakyat Merdeka - RMco.id Rakyat Merdeka - Jumlah petugas medis yang gugur akibat terpapar Covid-19 terus bertambah. Kini sudah tembus 342 orang. Jangan lagi anggap remeh virus Corona dengan mengatakan konspirasi. Covid-19 itu nyata dan telah banyak merenggut nyawa.

Perwakilan Divisi Advokasi dan Hubungan Eksternal Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Eka Mulyana menyebutkan, hingga Sabtu (5/12), sebanyak 342 petugas medis meninggal dunia. Dari jumlah itu, dia merinci, 192 di antaranya berprofesi sebagai dokter, 14 dokter gigi, 136 lainya merupakan perawat.

Adapun latar belakang para dokter yang meninggal dunia tersebut, lanjutnya, terdiri dari 101 dokter umum, empat guru besar. Lalu, 89 dokter spesialis, di antaranya ada 7 guru besar, serta dua calon dokter spesialis (residen). Keseluruhannya berasal dari 24 IDI Wilayah (provinsi) dan 85 IDI Cabang (kota/kabupaten).

Baca juga : Pasien Sembuh Masih Diintai Gejala Long Covid

Menanggapi kondisi itu, Eka kembali me-warning masyarakat agar tidak lagi menganggap remeh Covid-19. Atau, menganggap Covid-19 sebagai sebuah konspirasi. Menurutnya, virus ini benar-benar nyata dan telah merenggut nyawa banyak orang dalam waktu yang cepat.

“Jangan mengorbankan keselamatan orang lain dengan ketidakpercayaan tersebut. Tingginya lonjakan pasien Covid-19 serta angka kematian tenaga medis dan tenaga kesehatan, menjadi peringatan kepada kita semua untuk tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan (3M),” imbuhnya.

Sebab, jika masih mengabaikan protokol kesehatan, kata Eka, maka tidak hanya akan mengorbankan keselamatan diri sendiri. Tapi juga keselamatan keluarga dan orang terdekat.

Baca juga : Netizen Apresiasi Satgas Covid Yang Bertindak Cepat Dan Tepat

Eka juga mengingatkan kepada para tenaga medis dan tenaga kesehatan, agar selalu waspada dan tetap menjalankan prosedur standar perlindungan dokter, saat melakukan pelayanan dan saat bersama keluarga dan komunitas. “Pandemi Covid-19 akan cepat berlalu dengan adanya kerja sama dari seluruh pihak,” pungkasnya.

Sementara anggota Tim Pedoman dan Protokol Tim Mitigasi PB IDI, Weny Rinawati juga mengingatkan, para tenaga kesehatan agar tidak menurunkan kualitas Alat Pelindung Diri (APD) yang dikenakan. Saat ini, jelasnya, standar level APD yang wajib dikenakan para tenaga kesehatan adalah level tertinggi, sesuai risiko tempat pelayanannya.

Bagi para tenaga kesehatan yang berpraktek secara pribadi, dia juga mengingatkan, sebaiknya juga tetap menggunakan APD, sesuai level potensi risiko saat menangani pasien. “Kami juga berharap pemerintah dan pengelola fasilitas kesehatan terus menyediakan APD yang layak bagi para tenaga kesehatan,” ujarnya.

Baca juga : Sandiaga Uno Bagikan Tips Usaha Kopi Di Tengah Pandemi

Sedangkan Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Harif Fadhilah, merinci korban perawat yang meninggal dunia akibat terpapar Covid-19. Menurutnya, 75 persen perawat yang meninggal akibat Covid-19 umumnya bertugas di kamar rawat inap.

Harif menduga, perawat kemungkinan tertular Covid-19 dari pasien sebelum hasil tes swab pasien keluar dari laboratorium atau dari orang tanpa gejala (OTG). Dia pun mengingatkan, bahwa para tenaga kesehatan dari berbagai divisi sudah kewalahan menangani lonjakan pasien Covid-19 dan hasil tes swab yang harus diperiksa.

Karena itu, Harif berharap dukungan pemerintah dan pengelola fasilitas kesehatan agar meningkatkan kualitas perlengkapan pemeriksaan kesehatan. Sehingga hasil tes swab pasien bisa diperoleh lebih cepat. Termasuk pemeriksaan rutin bagi para tenaga kesehatan. Hal itu untuk mengurangi angka penularan di fasilitas kesehatan. [QAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.