Dewan Pers

Dark/Light Mode

Vaksin Lengkapi Upaya Pemerintah Perangi Covid-19

Sabtu, 12 Desember 2020 19:37 WIB
Penggagas platform Vaksin Untuk Kita (VUK) Dokter Andi Khomeini Takdir Haruni. (Foto: Ist)
Penggagas platform Vaksin Untuk Kita (VUK) Dokter Andi Khomeini Takdir Haruni. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Vaksin Covid-19 buatan perusahaan farmasi Sinovac telah tiba di Indonesia pada Minggu (6/12), sekitar pukul 21.30 WIB. Dalam gelombang pertama ini, dilaporkan ada 1,2 juta dosis vaksin guna memutus rantai penyebaran virus Covid-19.

Penggagas platform Vaksin Untuk Kita (VUK) Dokter Andi Khomeini Takdir Haruni menyambut baik datangnya vaksin Covid-19 itu.

"Saya senang, tetapi tentu jangan sampai kita kebablasan dan akhirnya euforia sampai melupakan elemen-elemen yang lain. Ini adalah satu paket. Kedatangan vaksin ini melengkapi upaya kesehatan yang sudah kita lakukan satu tahun belakangan," ujar Dokter Koko, sapaan akrabnya, saat dikontak, Sabtu (12/12).

Berita Terkait : PT PP Salurkan 450 Paket Sembako Untuk Pekerja Terdampak Covid-19

Di sisi lain, tetap diperlukan review atau tinjauan terhadap data-data yang ada soal vaksin itu. Bio Farma sendiri saat ini masih mencoba merampungkan datanya.

"Kita kawal. Penting sih vaksin untuk kita aman bagi semua. Kita harapkan efektif juga. Vaksin ini kan nantinya membantu kita menyelesaikan wabah," tuturnya.

Platform digital VUK sendiri digagas dokter Koko lantaran informasi terkait rencana vaksinasi, simpang siur. Padahal, masyarakat perlu mendapatkan edukasi secara utuh agar mengetahui manfaat vaksin dalam pemutusan rantai penyebaran virus.

Berita Terkait : BPOM Ajak OKI Cari Solusi Tangani Pendemi Covid-19

"Salah satu elemen yang akan membantu kita adalah vaksin, memperkuat elemen lain yang sudah kita lakukan selama ini, yakni 3 M, 3 T, nutrisi, bagaimana peduli lingkungan, kemudian kita tambahkan dengan vaksin," beber Dokter Koko.

Salah satu inisiator yang bergabung dalam VUK adalah penyintas Covid-19, Sita Tyasutami. Pasien pertama Covid-19 di Indonesia ini mengaku bergabung dengan platform itu karena resah dengan kurangnya wadah informasi terpercaya yang membahas mengenai perkembangan vaksin. Padahal, hal tersebut sangat penting.

"Platform ini sebagai wadah informasi yang mudah dimengerti oleh anak muda. Selain semangat optimisme di tengah situasi yang tidak pasti, kita perlu mengedukasi mereka mengenai pentingnya untuk selalu update dengan berita terkait vaksin agar terhindar dari hoaks," bebernya.

Berita Terkait : Bamsoet Minta Pemerintah Penuhi Kebutuhan Minimum Vaksin Corona

Nama lain yang juga ikut bergabung adalah content creator Faiz Adad. Sama seperti Sita, dia juga memutuskan bergabung karena banyak berita-berita simpang siur soal vaksin.

"Bahkan dampak dari berita itu sampai ke grup whatsapp keluarga yang akhirnya bikin orang tua kita jadi makin parno. Waktu itu Dokter Koko ajak untuk bikin platform digital Vaksin Untuk Kita ini dan saya dengan senang hati mendukung," ujarnya.

Saat ini, VUK masih menjalankan platform digital secara swadaya. Namun, sudah banyak relawan-relawan lain yang ikut bergabung dan menyumbang ide maupun tenaga sesuai keahlian masing-masing. [OKT]