Dark/Light Mode
RM.id Rakyat Merdeka - Simpang siur soal kabar kalangan medis menolak divaksin Corona bikin rakyat bingung. Untunglah, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) buru buru meluruskan informasi tersebut. IDI menegaskan, dokter nolak vaksin Corona cuma hoaks. Kalau begini, rakyat jadi lega deh.
Hingga kini, pemerintah masih menunggu izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memulai menyuntikkan vaksin Corona. Bila izin sudah keluar, maka 1,2 juta vaksin Corona buatan Sinovac yang sudah ada di Bandung, tinggal disuntikkan.
Baca juga : Bamsoet: Jangan Beri Ruang Spekulasi Jual-Beli Vaksin Corona
Namun, penantian pemerintah atas izin BPOM ini justru dinodai oleh isu penolakan dokter untuk disuntik vaksin Corona. Kabar ini ramai diomongin warga dunia maya di media sosial.
Tidak ingin berlarut dalam hoaks, Ketua Umum PB IDI Daeng M Faqih buru-buru mengklarifikasi. Daeng menegaskan, pihaknya mendukung pemerintah yang akan melakukan vaksinasi bagi tenaga medis sebagai kelompok rentan. “Kami klarifikasi jika isu penolakan tersebut dibiarkan berkembang dan dibiarkan, progres vaksinasi akan men dapatkan kendala yang besar,” kata Daeng dalam konfrensi pers yang ditayangkan dalam saluran YouTube PB IDI, kemarin.
Baca juga : Vaksin Corona Dongkrak Optimistis Ekonomi 2021
Justru, kata dia, kalangan dokter siap menjadi bagian yang pertama disuntik vaksin Covid-19. Ini sebagai bukti IDI mendukung program vaksinasi yang hendak dilakukan pemerintah. “Dengan menjadi contoh dan role model seperti itu, kami yakin akan lebih memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap proses vaksinasi,” tegasnya.
Daeng berpendapat, ajakan kepada masyarakat Indonesia tak cukup kuat jika hanya diimbau atau dijelaskan. namun, ajakan itu akan lebih efektif jika diberi contoh secara langsung oleh pemimpin, tokoh atau orang yang dianggap panutan. “Kami sangat bersyukur kalau semua pimpinan yang sudah dicontohkan oleh Pak Presiden mau dilakukan vaksinasi. termasuk saya sebagai Ketua IDI, mau menjadi role model untuk pertama kali disuntik vaksin,” kata Daeng.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.