Dark/Light Mode

Masih Batuk, Status Gunung Semeru Tetap Waspada

Rabu, 16 Desember 2020 20:42 WIB
Aktivitas batuk Gunung Semeru masih terus terjadi.
Aktivitas batuk Gunung Semeru masih terus terjadi.

RM.id  Rakyat Merdeka - Hasil evaluasi sepekan, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM Kasbani mengatakan status Gunung Semeru tetap waspadai pada level II.

"Kami telah melakukan evaluasi untuk aktivitas Gunung Semeru sejak 8 hingga 15 Desember 2020. Hasilnya, status Semeru tetap waspada," kata Kasbani dalam dikutip Antara, Rabu (16/12).

Berdasarkan pengamatan visual, lanjut dia, gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. Kemudian erupsi masih berlangsung tidak menerus, tetapi umumnya kolom erupsi tidak teramati karena tertutup kabut.

Baca juga : Banyak Situs Lowongan Kerja Palsu, PLN Himbau Masyarakat Waspada

Selama evaluasi, katanya, terlihat aktivitas guguran lava pijar dengan jarak luncur 400-700 meter arah Besuk Kobokan. Kolom asap letusan teramati dengan ketinggian 200 - 500 meter warna asap putih tebal condong ke arah utara.

Berdasarkan pengamatan instrumental, jumlah dan jenis gempa yang terekam periode 8 hingga 15 Desember 2020 didominasi oleh gempa guguran, gempa Letusan, dan gempa embusan. Gempa-gempa vulkanik (Gempa Vulkanik Dalam, Vulkanik Dangkal, dan Tremor) terekam dengan jumlah rendah.

"Selama periode pengamatan, gempa awan panas guguran terekam sebanyak dua kali, sedangkan getaran banjir terekam sebanyak 11 kejadian," katanya.

Baca juga : Pandemi Terkendali, Presiden Minta Jangan Kendor dan Tetap Waspada

Kasbani mengatakan, setelah kejadian awan panas guguran pada 1 Desember 2020, secara visual menunjukkan adanya penurunan jumlah kejadian guguran lava pijar dengan jarak luncur berkisar antara 400-700 meter arah Besuk Kobokan, sedangkan awan panas guguran masih terlihat sebanyak 2 kejadian.

"Kegempaan masih berfluktuatif, didominasi oleh gempa-gempa permukaan. Jumlah kejadian gempa guguran, letusan, dan embusan dalam periode itu masih tinggi yang mengindikasikan pergerakan magma ke permukaan masih terjadi," katanya.

Hasil evaluasi juga menyebutkan jumlah kejadian getaran banjir mulai meningkat, mengindikasikan mulai meningkatnya kejadian lahar di aliran Besuk Kobokan seiring meningkatnya curah hujan di wilayah setempat.

Baca juga : Marquez Bakal Dikepung Sembilan Rider Muda

Ia menjelaskan, potensi ancaman bahaya yakni akumulasi material hasil erupsi maupun pembentukan kubah lava berpotensi menjadi guguran lava pijar, atau pun awan panas guguran.

Ia pun mengimbau masyarakat tidak beraktivitas dalam radius satu kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru dan jarak empat kilometer arah bukaan kawah di sektor selatan-tenggara, serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Semeru. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.