Dark/Light Mode

BPOM Luruskan Pemberitaan Miring Soal Vaksin Sinovac

Senin, 21 Desember 2020 20:58 WIB
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Lucia Rizka Andalusia. (Foto: Ist)
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Lucia Rizka Andalusia. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Belakangan beredar kabar dan pemberitaan di media massa bahwa World Health Organization (WHO) membandingkan 10 vaksin Covid-19. Vaksin Sinovac, yang baru saja tiba di tanah air beberapa waktu lalu, disebut paling lemah. Selain itu disebut juga Indonesia satu-satunya yang memesan vaksin Sinovac.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Lucia Rizka Andalusia menyatakan, hingga kini, tidak ada dokumen dan informasi resmi dari WHO yang membandingkan respon imunitas 10 kandidat vaksin. Juga, tak ada pernyataan bahwa vaksin Sinovac rendah sebagaimana ditampilkan dalam pemberitaan.

Baca juga : Pemerintah Sanggup Suntik Vaksin 16 Juta Orang Sebulan

"Hal ini sudah kami konfirmasikan kepada pihak WHO di Indonesia. Sampai saat ini belum ada pengumuman tingkat efikasi vaksin Sinovac baik dari pihak produsen maupun badan pengawas obat di negara tempat dilakukannya uji klinik," kata Lucia dalam keterangannya, Senin (21/12).

Selain itu, sambung Lucia, informasi bahwa hanya Indonesia yang memesan vaksin Sinovac juga tidak tepat. Sebab, selain Indonesia, sejumlah negara telah melakukan pemesanan vaksin Covid-19 dari Sinovac, seperti Brazil, Turki, Chile, Singapura, dan Filipina.

Baca juga : Jokowi: Saya Penerima Pertama Vaksin Covid-19

"Bahkan, Mesir juga sedang bernegosiasi untuk bisa memproduksi vaksin Sinovac di sana," ungkapnya. 

Pemerintah, ditegaskan Lucia, telah berkomitmen memastikan bahwa vaksinasi hanya dilakukan dengan vaksin yang aman, efektif, dan bermutu secepatnya. Badan POM, bersama Komite Nasional Penilai Obat, serta para ahli, akan memastikan dan mengawal aspek keamanan, khasiat serta mutu dari vaksin Covid-19 yang akan digunakan untuk program vaksinasi sesuai standar yang ditetapkan oleh WHO.

Baca juga : Bamsoet: Jangan Beri Ruang Spekulasi Jual-Beli Vaksin Corona

"Keberhasilan penanganan Covid di Indonesia, akan menjadi keberhasilan kita sebagai bangsa dan juga sebagai bagian dari masyarakat dunia. Salah satu upaya percepatan bisa keluar dari pandemi Covid-19 adalah dengan vaksinasi yang perlu dijalankan bersamaan dengan disiplin 3M. Jangan kendor memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, siap divaksinasi saat vaksin siap," pungkasnya. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.