Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

PKS Mau Dibinasakan, Fakta Apa Hoaks Ya?

Minggu, 3 Januari 2021 07:45 WIB
Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Teddy Gusnaidi. (Foto: Istimewa)
Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Teddy Gusnaidi. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
“Politik itu sangat kondusif, sangat dinamis. Jadi lawan politik itu adalah teman ideal dalam berdiskusi tentang politik. Oposisi adalah teman debat yang baik,” ujar Ngabalin kepada Rakyat Merdeka, semalam.

Dia meyakini, PKS pasti mampu membenahi dirinya, serta melihat masalah secara objektif. “Dan tak hanya bisa memberikan kritik, tapi juga bisa memberikan jalan keluar bagi pemerintah,” tandasnya.

Sementara Politisi PKS Nasir Djamil menyebut Teddy mengigau. Bagi Nasir, cuitan Teddy dianggap tak berkelas. Sekadar untuk mencari perhatian. 

Baca juga : Saudi Didesak Bebaskan Ulama Senior Salman al-Ouda

“Jadi kami nggak perlu lah merespons. Kalau kami menanggapi, sama aja nanti seperti dia. Biarkan saja dia mengigau, mungkin belum puas tidurnya. Silakan lanjutkan tidurnya,” ujarnya saat dikontak, semalam.

Anggota Komisi III DPR itu menyatakan, banyak yang mem-framing kedekatan PKS dan FPI. Nasir menjelaskan, fraksi PKS punya tagline keumatan, kerakyatan, dan ke-Indonesia-an.

Kelompok manapun yang merupakan bagian dari umat, akan diadvokasi dan diterima aspirasinya. Begitu juga kalau ada kelompok yang merupakan bagian dari rakyat. Apapun agama dan latar belakangnya juga akan diperhatikan PKS.

Baca juga : DPLK Manulife Gencar Sosialisasikan Persiapan Hari Tua

Sementara yang menyangkut ke-Indonesia-an, misalnya ada yang melecehkan atau mengancam kedaulatan Indonesia, akan dikecam PKS.

“Jadi aneh kalau misalnya ada orang yang menilai dengan pandangan-pandangan sempit begitu. Jadi jangan mem-framing hal-hal yang negatif,” imbau Nasir. 

Dia mengingatkan Teddy, PKPI lahir setelah reformasi. Tapi pernyataannya itu justru menunjukkan Teddy anti reformasi dan tak paham dengan reformasi politik pasca tumbangnya rezim Orde Baru.

Baca juga : Kejar Narsum Antara Jakarta Dan Karawang

“Sayang banget anak muda seusia TG cara berpikirnya seperti orang tak sekolahan. Kepada TG saya ingin sampaikan bahwa ada pepatah indonesia yang menyebutkan “mulutmu harimaumu”,” tandasnya. [OKT/UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.