Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Turun Gunung Pelototi Kedelai

Kabareskrim, Mantul!!!

Rabu, 6 Januari 2021 07:28 WIB
Kabareskrim Polri, Komjen Listyo Sigit Prabowo turun gunung memelototi harga kedelai. (Foto: Dwi Pambudo/RM)
Kabareskrim Polri, Komjen Listyo Sigit Prabowo turun gunung memelototi harga kedelai. (Foto: Dwi Pambudo/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kabareskrim Polri, Komjen Listyo Sigit Prabowo turun gunung memelototi harga kedelai yang tiba-tiba naik dan menyebabkan tahu-tempe langka di pasaran. Ada dugaan, naiknya kedelai akibat ulah para importir dan distributor nakal. Aksi Kabareskrim ini menuai dukungan dari warganet yang memang kena imbas dari naiknya harga kedelai.

Sepekan terakhir, warga Jabodetabek mengeluhkan hilangnya tahu tempe dari pasaran. Hal ini buntut dari aksi mogok para produsen tahu tempe yang memprotes naiknya harga kedelai. Meskipun sekarang tahu tempe sudah tersedia, harganya naik.

Baca juga : Harga Kedelai Mahal Dan Langka, Bareskrim Turun Tangan

Menyikapi keresahan yang terjadi di masyarakat, Listyo Sigit kemudian membentuk Satgas Pangan Polri yang dipimpin Brigjen Helmy Santika. Jenderal bintang 3 ini kemudian memerintahkan Satgas untuk melakukan pemeriksaan di gudang importir dan distributor di sejumlah daerah.

Listyo mengungkapkan, kenaikan harga kedelai impor ini jadi perhatian Satgas Pangan saat ini. Karena itu, pengecekan di lapangan pun dilakukan di seluruh Indonesia. Tiga wilayah langsung didatangi Satgas, yakni gudang importir dan distributor kedelai di Cikupa, Cengkareng, dan Bekasi.

Baca juga : Hari Ini, Gunung Ili Lewotolok 2 Kali Erupsi

“Satgas telah menginstruksikan satgas kewilayahan di tiap Polda untuk melakukan pengecekan harga, ketersediaan kedelai, serta sentra-sentra pengolahan khususnya UMKM yang memproduksi tempe dan tahu,” kata Listyo, kemarin.

Sementara itu, Kasatgas Pangan Polri, Brigjen Helmy Santika mengatakan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian dan sejumlah pihak terkait kedelai ini. Hal itu dilakukan untuk menelusuri dugaan adanya penimbunan serta permainan harga yang mengakibatkan harga kedelai impor naik.

Baca juga : Sandi Turun GunungSapa Pelaku UMKM

“Kami telah memiliki data dan analisa ketersediaan serta kebutuhan kedelai secara nasional,” kata Helmy.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.