Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Belikan HP Khusus Untuk Hubungi Eksportir

Edhy Prabowo Suruh Staf Istrinya Tagih Duit Benur

Jumat, 22 Januari 2021 07:05 WIB
Mantan Menteri Perikanan dan Kelautan Edhy Prabowo berjalan menuju mobil tahanan usai diperiksa di gedung KPK, Jakarta, Kamis (21/1/2021). (Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A)
Mantan Menteri Perikanan dan Kelautan Edhy Prabowo berjalan menuju mobil tahanan usai diperiksa di gedung KPK, Jakarta, Kamis (21/1/2021). (Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A)

 Sebelumnya 
Lembaga anti rasuah juga menetapkan Suharjito, Direktur PT Dua Putra Perkasa Pratama sebagai tersangka pemberi suap.

Edhy Prabowo melalui staf khususnya mengarahkan para eksportir untuk menggunakan PT ACK untuk pengiriman benur ke negara importir. Mereka kemudian diminta menyetor sejumlah uang ke rekening PT ACK, agar mendapatkan izin ekspor.

Baca juga : Staf Istri Edhy Prabowo Ditelisik Soal Aliran Duit Suap Ke Rekeningnya

Terkumpul uang setoran mencapai Rp 9,8 miliar di rekening. Pemilik PT ACK Ahmad Bahtiar dan Amri lalu memindahkan dana itu ke rekeningnya.

Pada 5 November 2020, Bahtiar mentransfer uang ke rekening Ainul Rp 3,4 miliar. Uang ini untuk keperluan pribadi Edhy dan istrinya. Termasuk untuk berbelanja di Honolulu, Hawaii saat kunjungan kerja pada 21 sampai 23 November 2020.

Baca juga : Edhy Belanja Barang Mewah Pake Kartu ATM Staf Istrinya

Edhy dan istrinya menghabiskan dana Rp 750 juta untuk membeli jam tangan Rolex, tas Tumi dan Louis Vuitton, hingga baju Old Navy.

Saat pemeriksaan 3 Desember 2020, Edhy membenarkan semua barang-barang yang dibelinya itu. “Sudah saya akui semuanya,” katanya.

Baca juga : 2 Sespri Edhy Prabowo Dikorek KPK Soal Aliran Duit Suap Lobster-Gate

Untuk mencari barang mewah lainnya (yang diduga dibeli dari duit benur), KPK menggeledah rumah dinas Edhy di kompleks Widya Chandra. Penyidik menemukan uang Rp 4 miliar dan 8 sepeda mahal. Sepeda berharga ratusan juta itu pun diangkut ke KPK, lantaran diduga terkait perkara benur.

“Dilakukan penyitaan guna dijadikan barang bukti,” tutup Ali. [BYU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.