Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Publik : Pemberantasan Korupsi Makin Berhasil Karena OTT

Senin, 25 Januari 2021 19:59 WIB
Ilustrasi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi. (Foto: Tedy O.Kroeen/Rakyat Merdeka)
Ilustrasi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi. (Foto: Tedy O.Kroeen/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hasil Survei Lembaga Survei KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) mengungkapkan, pemberantasan korupsi di Indonesia dianggap publik makin berhasil. Indikatornya, semakin banyaknya Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan oleh KPK. Sebanyak 85,8 persen responden menganggap OTT sebagai bukti keberhasilan KPK menjalankan tugasnya.

Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKOPI Kunto Adi Wibowo mengatakan, tingginya persepsi masyarakat yang mengatakan bahwa semakin banyaknya OTT yang dilakukan oleh KPK, semakin efektif kinerjanya.

"Hal ini bisa jadi karena itu yang terlihat oleh masyarakat secara langsung. Apalagi hal ini pasti menjadi bahan pemberitaan media-media tentang KPK yang akan berlangsung untuk sementara waktu," ujarnya, Senin (25/1).

Baca juga : Lahan Pemakaman Covid Makin Terbatas, Ayo Disiplin Protokol Kesehatan!

Apalagi, yang ditangkap KPK pada penghujung tahun 2020, tergolong kakap, yakni dua anggota menteri di Kabinet Indonesia Maju, Edhy Prabowo dan Juliari Batubara.

Hasil survei KedaiKOPI ini menunjukkan, masyarakat menganggap strategi represif adalah pilar pemberantasan korupsi yang dipersepsikan paling efektif (84,3 persen) dibandingkan dengan strategi lainnya seperti strategi edukasi (68,8 persen), dan strategi sistem perbaikan (72-77,9 persen).

Namun, ketika responden diberikan pilihan "banyak OTT" atau "korupsi sedikit" sebagai indikator keberhasilan pemberantasan korupsi, pilihan responden terpolarisasi menjadi 50:50. 50,7% responden memilih "banyak OTT" sebagai indikator keberhasilan dan terdapat 49,3 persen yang memilih "korupsi sedikit".

Baca juga : Trump Doakan Yang Terbaik Untuk Pemerintahan Baru, Tapi Ogah Sebut Nama Biden

"Setelah dianalisis lanjutan terlihat, mereka yang berpendidikan lebih rendah mengutamakan OTT sebagai indikator keberhasilan, sedangkan mereka yang berpendidikan lebih tinggi memilih "korupsi sedikit.

Dampak dari OTT yang dilakukan KPK terhadap dua menteri anggota KIM dapat dilihat dari tingginya kepercayaan publik kepada KPK di antara lembaga negara di Indonesia. Mereka menduduki posisi 3 sebagai lembaga yang paling dipercaya, di bawah TNI dan presiden, dalam skala kepercayaan, dengan rata-rata berada di angka 6.90, pada interval 1-10.

Selain kepercayaan yang tinggi, KPK juga mendapatkan apresiasi dalam urusan transparansi. KPK menempati urutan pertama yang paling banyak disebut masyarakat (19,7 persen). TNI berada di peringkat kedua (7,1 persen), dan presiden berada di urutan 7, setara dengan MPR dengan persentase 0.9 persen.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.