Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Soal Keterlibatan Direksi PT Pupuk Indonesia
Ketua KPK Masih Tunggu Laporan Penyidik
Jumat, 29 Maret 2019 18:19 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sempat memanggil Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Logistik (Persero) Ahmadi Hasan dan Direktur Pemasaran Achmad Tossin. Namun, keduanya dilepaskan.
Apakah keduanya tidak terlibat dalam kasus suap kerja sama pengangkutan bidang pelayaran untuk kebutuhan distribusi pupuk, yang menjerat Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Golkar Bowo Sidik Pangarso? Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan, hal itu masih menunggu penyidik. “Kemarin, memang kami tanya. Kami datangkan mereka untuk mengklarifikasi. Sampai sejauh mana keterkaitannya, kami juga masih menunggu penyidik,” ujar Agus di Gedung Merah Putih KPK, Jl. Kuningan Persada, Jakarta, Jumat (29/3).
Baca juga : KPK Sempat Panggil Dirut PT Pupuk Indonesia Logistik
PT Pupuk Indonesia sudah memastikan bahwa direksinya tidak terlibat dalam kasus ini. “Memang saat operasi tak dilibatkan. Tapi kan kemudian setelah itu kita klarifikasi kan. Orangnya kita tanyain,” imbuh Agus menanggapi pernyataan PT Pupuk Indonesia.
Apakah dalam pemanggilan itu diklarifikasi soal pertemuan Bowo dengan Direksi PT Pupuk Indonesia? Agus mengaku belum tahu. “Saya belum tahu. Belum dapat info dari penyidik. Biar penyidik bekerja dulu. Kan baru kemarin. Kita tunggu saja,” jawab Agus.
Baca juga : Ketua KPK: Sabar, Tunggu Konferensi Pers Besok
Saat ini, KPK masih menelusuri pihak-pihak lain yang memberikan uang kepada Bowo. Dari Marketing Manajer PT Humpuss Transportasi Kimia Asty Winasti, Bowo diketahui menerima suap Rp 310 juta dan 85.130 dolar AS atau sekitar Rp 1,2 miliar. Sementara tim KPK, menemukan uang Rp 8 miliar dalam 400 ribu amplop, yang dimasukkan ke 84 kardus. “Ya kita ikuti saja,” tandas Agus. [OKT]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya