Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Edhy Prabowo: Saya Tidak Mencuri Uang Negara, Sedikit Pun...

Senin, 22 Februari 2021 19:20 WIB
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo. (Foto: Tedy Kroen/Rakyat Merdeka)
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo. (Foto: Tedy Kroen/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Eks Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, yang jadi tersangka kasus suap izin ekspor benih lobster mengklaim, dirinya tidak mencuri sepeser pun uang negara. Politisi Gerindra itu malah mengungkit jasa-jasanya di Asian Games 2019.

"Saya jadi menteri juga bukan karena tiba-tiba jadi menteri. Saya juga bawa atlet kita emas, 14 emas untuk Asian Games kemarin, kenapa itu tidak dihormati? Saya seolah-olah orang yang dibully, orang yang paling menyusahkan negara. Saya tidak mencuri uang negara, tidak sedikitpun," tegas Edhy di Gedung KPK, Jl. Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Senin (22/2).

Edhy menegaskan, kebijakannya membuka keran ekspor benih lobster adalah untuk kepentingan masyarakat. Kebijakan itu diklaimnya merupakan keinginan masyarakat.

Baca juga : KPK: Secara Normatif, Edhy Prabowo dan Juliari Batubara Bisa Dituntut Hukuman Mati

"Ini kan permintaan dari mereka yang sudah diajukan semua kelompok, pemerintah, DPR, ini saya tindaklanjuti. Kalau nggak percaya tanya saja masyarakat," selorohnya.

Edhy juga tak lantas menerbitkan Peraturan Menteri (Permen) soal ekspor benur itu. Dikaji dulu oleh tim akademis dan teknis selama 6 bulan, dengan melibatkan sejumlah pihak dan stakeholder.

Draf Permennya pun, dilaporkan ke Presiden Jokowi melalui Mensesneg dan Menseskab. "Semua terlibat. Dan kami laporkan juga dengan Menko, nggak sendirian," tuturnya.

Baca juga : Catat Ya, Sampah Medis Tidak Boleh Dibuang Sembarangan

"Bukankah itu perintah presiden, extraordinary work, kerja, kerja, kerja. Ini yang kita lakukan dan saya ingin ini jalan," imbuh Edhy.

Edhy menyatakan, dirinya tak tahu menahu soal manuver pejabat KKP di bawahnya yang menemui para eksportir benur. Politisi Gerindra itu mengklaim, dirinya selalu mengingatkan jajarannya agar berhati-hati dan waspada. Jangan mau disogok. "Kalau saya tahu pasti saya hentikan, saya larang," imbuhnya.

Dia sendiri tak menampik, memang ada kesalahan dalam kebijakan itu. Tapi, hal itu mesti ditabrak demi kesejahteraan masyarakat. Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari ekspor benih lobster selama tiga bulan, disebut Edhy, mencapai Rp 40 miliar.

Baca juga : Edhy Prabowo Klaim Istrinya Tidak Terlibat Suap Benih Lobster

"Lobster ini ada peluang besar yang bisa menghidupi masyarakat dan faktanya pertumbuhan ekonomi di sektor perikanan malah positif di saat Covid ada," beber Edhy. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.