Dark/Light Mode

Harganya Dikisaran Rp 500 Ribu-Rp 1 Juta

Program Vaksin Gotong Royong Bisa Percepat Vaksinasi Covid-19

Selasa, 23 Februari 2021 17:42 WIB
Vaksin Covid-19. (Foto: ist)
Vaksin Covid-19. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - CEO dan Founder Klinik Pintar IDI, Harya Bimo mendukung, wacana pemerintah mengadakan opsi vaksinasi Covid-19 secara gotong royong yang akan diselenggarakan melalui perusahaan-perusahaan swasta di dalam negeri. Menurutnya, opsi ini akan membantu Pemerintah untuk mencapai target pelaksanaan vaksinasi dalam kurun waktu secepat-cepatnya.

Vaksin gotong royong merupakan program vaksin khusus pekerja yang pelaksanaannya menjadi tanggung jawab perusahaan. Kelompok pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) mengusulkan vaksin mandiri kepada pemerintah untuk mempercepat program vaksinasi di kalangan industri.

Dia mendukung, upaya vaksinasi secara gotong royong karena akan mempercepat proses herd immunity di dalam negeri. Bila mau diselesaikan secara cepat, maka dibutuhkan vaksin setidaknya satu juta per hari dan itu akan sangat berat jika dilaksanakan oleh Pemerintah saja. 

“Peran swasta sangat diperlukan," kata Harya Bimo seperti ditulis, Selasa (23/2).

Baca juga : Kang Emil Dorong Tokoh Agama Sosialisasikan Vaksinasi Covid-19

Menurut Harya Bimo, izin pembelian vaksin Covid-19 oleh perusahaan swasta akan mengurangi beban anggaran Pemerintah dalam hal ini Anggadan Pendaatan dan Belanja Negara (APBN). Sebagian masyarakat yang menjadi karyawan di perusahaan-perusahaan tersebut pun tetap tidak perlu mengeluarkan biaya vaksin karena biaya vaksinasi akan dibebankan ke perusahaan-perusahaan swasta dalam negeri.

"Apabila hal tersebut dapat dilakukan secepatnya, maka perusahaan-perusahaan swasta tersebut akan bisa kembali bekerja secara normal dan dapat membantu Pemerintah Indonesia untuk memulihkan perekonomian nasional," beber Harya Bimo.

Lebih lanjut, dia juga menjelaskan, dirinya belum bisa memastikan berapa harga pasti dari vaksin yang akan digunakan dalam program vaksin gotong royong ini. Harya Bimo berpendapat, harga vaksin ini akan berbeda-berbeda karena akan ditentukan oleh berbagai macam faktor.

Lalu berapa harganya? Dia memperkirakan, jika vaksin yang dipilih adalah Moderna, Sputnik dan Sinopharm, harga vaksin gotong royong akan berada di kisaran Rp 500.000-Rp 1.000.000. Harga ini kemungkinan juga bisa berubah-ubah akibat banyak faktor yang mempengaruhinya.

Baca juga : Bos Kadin: Pengusaha Antusias Ikuti Program Vaksinasi Gotong Royong

“Seperti, bahan baku yg berbeda dalam pembuatan vaksin, efikasi dari setiap vaksin, biaya logistik untuk distribusi serta faktor teknologi penyimpanan vaksin tersebut,” tuturnya.

Sebagai informasi, Klinik Pintar IDI adalah sebuah klinik kesehatan berbasis teknologi yang dapat diakses oleh pasien guna memudahkan proses berobat baik di klinik, di rumah, maupun di kantor atau lokasi usaha lainnya. 

Klinik pintar memiliki 77 cabang di 44 kota di seluruh Indonesia, dari Aceh sampai Papua dan melayani jutaan pelanggan. Jaringan klinik canggih ini bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) guna meningkatkan produktivitas dan kualitas layanan klinik di jaringannya melalui digitalisasi dan standarisasi layanan. 

Chief Medical Officer dari Klinik Pintar IDI Dr. Eko S Nugroho menambahkan, keberadaan jaringan Klinik Pintar IDI yang tersebar mempermudah kami dalam menjangkau lokasi kantor dan perusahaan di seluruh Indonesia. Pihaknya juga siap melakukan vaksinasi secara massal di lokasi kantor dan perusahaan tersebut sesuai dengan tatacara yg disyaratkan oleh pemerintah. 

Baca juga : Mendag : Semua Negara Maju Sudah Jalankan Vaksinasi Covid-19

“Selain itu, tenaga medis di klinik jaringan kami juga sudah terlatih dan mempunyai standar layanan vaksinasi sesuai dengan protokol kesehatan yang terbaik.”

Dalam mendukung penekanan angka penyebaran Covid-19 di bidang transportasi, khususnya perjalanan udara melalui penerbangan komersil, Klinik Pintar IDI secara resmi telah menjalin kerjasama dengan dua maskapai penerbangan dalam negeri, yakni Garuda Indonesia dan Citilink.

Kerja sama ini akan menjadikan Klinik Pintar IDI sebagai klinik rujukan tes Covid-19 (Rapid Test Antibodi, Rapid Test Antigen, dan Swab Test PCR) yang wajib dilakukan oleh para calon penumpang pesawat terbang sebagai salah salah satu syarat bila ingin bepergian. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.