Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tersangka Korupsi Divaksin Duluan, Warganet Ngamuk

Jumat, 26 Februari 2021 07:36 WIB
Suasana vaksinasi untuk para tersangka korupsi di KPK. (Foto: Dok. KPK)
Suasana vaksinasi untuk para tersangka korupsi di KPK. (Foto: Dok. KPK)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gelaran vaksinasi Covid-19 kepada tenaga kesehatan, guru, juga wartawan disambut hangat rakyat. Tapi, vaksinasi yang dilakukan ke tersangka korupsi justru mendapat penolakan warganet. Penyebabnya, para tersangka korupsi itu tidak masuk dalam daftar prioritas vaksinasi yang diselenggarakan Pemerintah. 

Vaksinasi para tersangka korupsi itu digelar KPK, Senin (22/2), di lantai 3 Gedung Penunjang KPK. Namun, kabar itu baru diketahui publik, kemarin. Dari foto-foto yang beredar di dunia maya, terlihat puluhan tersangka korupsi, yang mengenakan rompi oranye, duduk rapi di bangku yang disediakan. Satu persatu kemudian menghampiri vaksinator yang berpakaian serba hijau.

Awalnya, direncanakan 61 orang tahanan KPK disuntik vaksin Sinovac. Namun, karena alasan kesehatan, vaksinator hanya memperbolehkan 39 tahanan. Eks Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dan eks Menteri Sosial Juliari P Batubara masuk dalam deretan tersangka yang divaksin.

Baca juga : Terdakwa Korupsi, Wabup OKU Terpilih Diizinkan Dilantik Di Luar Rutan

Melihat hal ini, warganet ngamuk. Mereka kemudian melampiaskan kemarahannya lewat beragam cuitan.

"Ternyata koruptor lebih mulia daripada rakyat jelata macam kita. Ya sudahlah, semoga mereka semua diperintahkan pulang oleh sang maha pencipta," kritik akun @omjacksb. "Padahal kami berharap mereka mati duluan," sergah akun @nestoriko. 

Akun @debudesa mengkritik lebih keras lagi dengan mengungkit korupsi bansos yang dilakukan Juliari. "Bansos rakyat diembat, rakyat kecil juga belum dapat vaksin. Malingnya mah sudah divaksin," tulisnya. 

Baca juga : Wartawan Senior Mulai Divaksin, Dokter : Tak Ada Efek Samping Berat

Dikritik seperti ini, Ketua KPK Firli Bahuri menyampaikan klarifikasi. Dia mengaku memahami kekecewaan masyarakat. Namun, pihaknya juga harus menjaga keselamatan setiap orang, termasuk tahanan. Dia mengklaim, langkah tersebut sesuai amanat pembukaan UUD 1945 di alinea ke-4. 

"Terkait itulah, KPK melaksanakan vaksinasi kerja sama dengan Komite Penanganan Covid-19 untuk seluruh insan KPK dan para pihak yang berinteraksi dalam lingkungan KPK," ucapnya, dalam keterangan tertulis, kemarin.

Jenderal Polisi bintang tiga itu meminta masyarakat memahami hal ini. Apalagi, penularan Covid-19 di lingkup tahanan KPK cukup tinggi, yakni 20 dari 64 tahanan atau 31 persen. Bahkan, ada pegawai yang terpapar sampai kehilangan nyawa.

Baca juga : Dua Wanita Dandan Mirip Nenek-nenek

Kata Firli, tahanan KPK merupakan salah satu pihak yang rentan tertular dan menularkan virus. Sebab, mereka banyak berhubungan dengan berbagai pihak. Di antaranya petugas rutan, penyidik, keluarga tahanan, kuasa hukum, dan pihak terkait lainnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.