Dark/Light Mode

Urus Korban Banjir

Gatot Dipuji Juga Dicurigai

Jumat, 12 Maret 2021 07:05 WIB
Jenderal Gatot Nurmantyo. (Foto: Istimewa)
Jenderal Gatot Nurmantyo. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Sampai tadi malam, video tersebut sudah ditonton sebanyak 34 ribu kali. Sebanyak 419 pengguna me-retweet dan 2.500 lainnya memberikan tanda suka. Sebanyak 49 pengguna menuliskan komentar.

Berbagai netizen menyampaikan tanggapan beragam di kolom komentar. ada yang memberikan pujian lantaran Gatot tanggap bencana dan sudah melakukan aksi nyata. “Nah, ini yang sebenarnya ditunggu-tunggu rakyat. Kerja nyata Benar Berani Berhasil,” kicau @tirasnata. “Lebih bermanfaat,” ucap @roeslimaulana.

Akun @ramharga ikut memberikan pujian. Ia menganggap aksi Gatot ini tak lepas dari Pilpres 2024. Meski begitu, ia memuji Gatot lantaran mau berjuang dari bawah. “ini baru jenderal mantap, kalau bersaing mulai dari nol, nggak seperti jenderal perampok partai,” ujarnya.

Baca juga : Messi, Dibenci Dan Disukai

Saat masih aktif sebagai Panglima TNI, pamor Gatot memang sempat berkibar. ia sempat digadang-gadang jadi capres atau cawapres di 2019. Namun sampai Pilpres 2019 digelar, tidak ada partai yang mengusungnya. Setelah pensiun pada awal 2018, pamornya mulai surut.

Pada awal 2020, Gatot lalu bergabung dalam gerakan KAMI yang dimotori Din Syamsuddin. Di organisasi itu, Gatot ditunjuk sebagai Presidium. Sayangnya, langkah KAMI untuk melebarkan sayapnya mendapat banyak rintangan. Sejumlah pengurus KAMI bahkan ditangkap aparat kepolisian dan kasusnya kini masih berproses di pengadilan.

Sementara Gatot sebagai lokomotifnya, kerap mendapatkan penolakan saat akan mendatangi kegiatan KAMI di sejumlah daerah.

Baca juga : Polri Tak Izinkan KLB Demokrat, Tapi Juga Tak Dibubarkan

Sampai sekarang, upaya Gatot untuk mendongkrak pamornya di kancah nasional masih belum terlihat. Survei terakhir yang dilakukan sejumlah lembaga menempatkan Gatot di posisi buncit, tertinggal jauh dengan elektabilitas yang dimiliki Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan anies Baswedan.

Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin menilai wajar kalau setiap manuver Gatot menimbulkan kecurigaan. Termasuk saat Gatot ikut mengurus korban banjir di Makassar, wilayah yang saat ini gubernurnya diciduk KPK karena kasus korupsi.

Kecurigaan yang muncul, kata Ujang, terkait upaya Gatot yang sedang cari panggung untuk mengerek elektabilitasnya. Meskipun elektabilitas nya saat ini masih kecil, Gatot tetap masuk dalam bursa tokoh yang digadang-gadang maju di Pilpres 2024.

Baca juga : PPI Salurkan Obat-Obatan Ke Kalsel

Lalu bagaimana peluangnya? Ujang bilang, sukses tidaknya di 2024 tergantung popularitas dan elektabilitasnya. Kalau keduanya tinggi, parpol akan berdatangan mendekat dan melamar. “Sebaliknya, jika elektabilitas dan popularitasnya rendah, partai-partai akan lari,” kata Ujang, tadi malam.

Ujang mengatakan, butuh usaha keras dari Gatot untuk mendongkrak popularitasnya. Soalnya, Gatot yang pensiun sebagai Panglima TNI sejak Desember 2017 itu, tidak lagi menjadi pejabat publik. Aktivitasnya sulit dipantau publik. Nah, jadi wajar kalau aksi Gatot mengurus banjir lewat bendera KAMI dicurigai untuk meningkatkan daya tawarnya.

Menurut Ujang, butuh usaha keras dan nyata untuk mendongkrak elektabilitas. “Kalau dari sekarang masih lempeng-lempeng saja, makin memberatkan niatnya,” pungkasnya. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.