Dark/Light Mode

Yang Tanggalnya Mepet Sudah Habis Disuntikkan

Jangan Khawatir, Tak Ada Vaksin Yang Kedaluwarsa

Selasa, 16 Maret 2021 05:10 WIB
Satu dosis vaksin buatan Oxford dan AstraZeneca. (Foto: Oxford).
Satu dosis vaksin buatan Oxford dan AstraZeneca. (Foto: Oxford).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan vaksin Covid-19 yang kedaluwarsa sudah habis terpakai.

Akun perupadata mengunggah meme yang mengungkap data terkait kedatangan dan produksi vaksin per 8 Maret 2021. Menurut akun itu, vaksin buatan Sinovac yang datang pada Desember 2020 harus segera disuntikkan kar­ena semakin mendekati masa kedaluwarsa. “Di sisi lain, kecepatan vaksinasi masih butuh dikebut,” ujarnya.

Baca juga : Bahaya Asesoris Kalung Masker

Pelaksana Tugas Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, dr Maxi Rein Rondonuwu menyatakan, vaksin yang mendekati kedaluwarsa merupakan produksi Sinovac pengiriman pertama. Tapi, vaksin tersebut seluruhnya sudah terpakai untuk tenaga kesehatan.

“Itu benar expired-nya di 25 Maret. Itu sudah selesai dipakai. Jadi sudah enggak ada lagi vaksin itu, karena tenaga keseha­tan malah melebihi dari target. Jadi sudah tidak ada lagi,” ujarnya dalam YouTube Ombudsman, Senin (15/3).

Baca juga : Si Penangkal Corona Dikawal Ketat Di Darat, Laut Hingga Udara

Untuk diketahui, pada tahap pertama, Indonesia mendapatkan 3 juta dosis vaksin Sinovac. Vaksin ini diperuntukkan bagi tenaga kesehatan. Selanjutnya, Indonesia mendapatkan vaksin Sinovac dalam bentuk bahan baku yang diproduksi Bio Farma menjadi vaksin jadi.

Juru Bicara Vaksinasi, dr Siti Nadia Tarmizi menambahkan, vaksin yang akan kedaluwarsa berbentuk botol kecil yang berisikan satu dosis, atau satu kali penyun­tikan. Sementara, vaksin yang saat ini digu­nakan untuk warga lanjut usia (lansia) di atas 60 tahun dan pelayan publik lainnya, adalah vaksin yang menggunakan botol besar yang berisikan 10 dosis.

Baca juga : Jangan Panik, Bisa Sembuh Dan Tidak Menularkan Ke Orang Lain

Dia mengatakan, pemerintah terus mendorong percepatan vaksinasi gelombang per­tama. Nadia tahu, izin penggunaan vaksin darurat maksimum 6 bulan. Sehingga, upaya penyuntikan pun terus dilakukan.

“Saat ini kita tahu sudah hampir 300 ribu dosis per hari penyuntikannya,” bebernya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.