Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sektor Konsumsi Diramal Loyo

Larangan Mudik Gerus Kinerja Kuartal II-2021

Minggu, 28 Maret 2021 05:52 WIB
Penumpang antre untuk memasuki area peron di memasuki Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Jumat (25/12/2020). (Foto : ANTARA).
Penumpang antre untuk memasuki area peron di memasuki Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Jumat (25/12/2020). (Foto : ANTARA).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kebijakan pemerintah melarang mudik Lebaran akan memberikan dampak negatif terhadap kinerja perekonomian. Target pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2021 sebesar 7 persen, diragukan bisa tercapai.

Peneliti Center for Indo­nesian Policy Studies (CIPS) Pingkan Audrine yakin pertum­buhan ekonomi pada kuartal II tahun ini tetap tumbuh meski ada pelarangan mudik Lebaran 2021. Hanya saja, dia tidak bisa memastikan apakah pertumbuhan ekonomi kuartal II ini bisa melampaui 7 persen seperti harapan pemerintah.

“Kalau tumbuh pasti, karena ada faktor lain seperti pening­katan investasi dan perdagangan luar negeri. Tapi, apakah akan mencapai 7 persen, kita belum tahu,” kata Pingkan saat dikon­tak Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Soal Larangan Mudik, Bos Garuda Nunggu Aturan Detailnya

Yang pasti, lanjut dia, larangan mudik akan membuat kinerja sector konsumsi menurun. Walau begitu, penurunan tidak akan sedalam tahun lalu dimana semua pergerakan ekonomi berhenti karena ada pembatasan sosial.

“Untuk mencapai 7 persen, sebaiknya pemerintah jangan hanya andalkan konsumsi da­lam negeri. Bisa dikejar dengan meningkatkan investasi atau genjot perdagangan Interna­sional,” tegasnya.

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indone­sia Yusuf Rendy mengatakan, secara statistik cukup besar peluang pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2021 bisa tumbuh lebih tinggi. Sebab, pada kuar­tal II tahun lalu, pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi yang cukup dalam.

Baca juga : Resmi Dilarang, Mudik Jadi Trending Topic

“Bulan Ramadan dan Lebaran tahun ini jatuh pada kuartal II, secara historis pertumbuhan ekonomi akan lebih tinggi saat ada dua momen tersebut,” kata Yusuf kepada Rakyat Merdeka.

Namun, lanjut dia, untuk bisa mencapai pertumbuhan ekonomi 7 persen pada kuartal kedua bukanlah hal mudah. Apalagi, pemerintah baru saja mengumumkan pelarangan mudik Lebaran tahun ini.

Yusuf menilai target pertum­buhan ekonomi 7 persen pada kuartal II iterlalu optimis.

Baca juga : Pemerintah Resmi Larang Mudik Lebaran 6-17 Mei 2021

“Kami sendiri proyeksinya masih di bawah 7 persen, apalagi ada pelarangan mudik bersama saat Lebaran. Proyeksi CORE dengan skenario optimis, per­tumbuhan ekonomi di kuartal II akan berada di kisaran 5-6 persen secara year-on-year,” tegas Yusuf.

Seperti diketahui, mudik Lebaran selama ini ampuh menggerakkan perekonomian di berbagai daerah.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, mo­bilitas masyarakat akan terus melaju di kuartal II-2021 sejalan dengan program vaksinasi dari pemerintah.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.