Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Harus Ada Implementasi Tegas Soal Larangan Mudik
Awas, Banyak Yang Nekat Pulkam Ngakali Petugas
Senin, 29 Maret 2021 07:00 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah Diminta tak sekadar melarang mudik Lebaran. Tapi, harus disiapkan langkah antisipasi untuk mencegah warga yang nekat pulang kampung.
Pengamat transportasi Djoko Setijowarno mengatakan, keputusan pelarangan mudik ini harus diimbangi implementasi yang tegas di jalan raya, bandara, terminal dan sebagainya. Soalnya, meski mudik dilarang, diprediksi bakal tetap ada masyarakat yang nekat melakukannya.
“Kita lihat tahun lalu banyak masyarakat yang mengakali dengan berbagai macam cara untuk mudik,” kata Djoko kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Jika potensi ini tidak diantisipasi, bakal terjadi ledakan angka penderita Covid-19 pasca Lebaran. Secara psikologis, hal ini akan menurunkan kepercayaan (low trust) masyarakat terhadap kebijakan pemerintah. Terutama vaksinasi.
Baca juga : Semoga Stok Vaksin Cukup Dan Semakin Banyak Yang Divaksin
“Nanti banyak masyarakat menilai gerakan vaksinasi yang sudah berjalan akan dianggap gagal jika terjadi ledakan penderita Covid,” wanti-wantinya.
Pemerintah diminta berkaca pada libur panjang sebelumnya dan libur Lebaran tahun lalu.
Djoko juga meminta Polri yang memiliki wewenang di jalan raya, untuk memperketat pembatasan mobilitas kendaraan.
Korps baju cokelat harus mewaspadai berbagai modus masyarakat untuk mudik. Di antaranya, menggunakan angkutan umum berpelat nomor hitam, serta menggunakan truk barang untuk mengangkut orang.
Baca juga : Komorbid, Ibu Menyusui Dan Penyintas Covid-19 Boleh Divaksin
Karena itu, rencana operasi di lapangan harus diperbaiki. Polisi diminta tak hanya menghalau kendaraan roda empat ke atas.
“Mudik menggunakan sepeda motor masih mungkin dilakukan. Karena jalan alternatif cukup banyak dan sulit dipantau,” ucap Djoko.
Dia bilang, jika pemerintah mau pakai cara tegas untuk melarang, caranya mudah. Pada rentang tanggal yang sudah ditetapkan yakni 6 sampai 17 Mei 2021, semua operasional transportasi di bandara, terminal penumpang, stasiun kereta, dan pelabuhan dihentikan.
Tidak ada pengecualian. Hasilnya diyakini akan lebih terasa. “Memang banyak energi yang harus dikeluarkan di lapangan. Itu harga yang harus ditanggung pemerintah,” tutur Djoko.
Baca juga : Bentuk Rasa Syukur Dengan Membantu Orang Sedang Sakit
Dia menyadari, di satu sisi, kebijakan pelarangan mudik akan sangat berperan dalam mengendalikan penyebaran Corona. Tapi, di sisi lain, para pelaku industri transportasi, bakal kembali mengalami masa suram.
Dia pun menyarankan pengusaha transportasi darat diberikan Program Bantuan Langsung Tunai (BLT). Adanya bantuan ke pengemudi transportasi umum selama tiga bulan, kenyataannya tidak tersalurkan tepat sasaran. Pengemudi ojek justru ikut mendapatkan bantuan itu.
Tidak ada koordinasi dengan Organda setempat. Juga tidak ada instansi pemerintah memiliki data pengemudi transportasi umum yang benar.
Sementara Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati menyatakan, pihaknya tengah menyusun rencana tindak lanjut dari larangan mudik tersebut. [JAR]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya