Dark/Light Mode

Terapkan Merdeka Belajar, UIN Bandung Gaet Lembaga Sensor Film

Rabu, 31 Maret 2021 16:44 WIB
Rektor UIN Bandung Prof Mahmud (tengah) dan Ketua LSF Rommy Fibri Hardiyanto menunjukkan lembar MoU penerapan Merdeka Belajar Kampus Merdeka, di Jakarta, Rabu (31/3). (Foto: Dok. UIN Bandung)
Rektor UIN Bandung Prof Mahmud (tengah) dan Ketua LSF Rommy Fibri Hardiyanto menunjukkan lembar MoU penerapan Merdeka Belajar Kampus Merdeka, di Jakarta, Rabu (31/3). (Foto: Dok. UIN Bandung)

RM.id  Rakyat Merdeka - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung, Prof Mahmud, menyatakan komitmennya untuk menerapkan Merdeka Belajar Kampus Merdeka mulai tahun akademik 2021-2022. Bentuk persiapan pelaksanaannya antara lain memperluas jejaring kerja sama dengan berbagai pihak. Salah satunya dilaksanakan penandatanganan nota kesepakatan antara UIN Sunan Gunung Djati Bandung dengan Lembaga Sensor Film (LSF), di Grand Sahid Hotel, Jakarta, Rabu (31/3).

Prof Mahmud sangat senang dengan adanya kerja sama penerapan Merdeka Belajar Kampus Merdeka dalam perfilman, penyensoran dan sosialisasi budaya sensor mandiri. “Ini akan ditindaklanjuti oleh fakultas dan program studi terkait. Di kami, banyak dosen dan mahasiswa yang dapat menindaklanjuti hasil kesepakatan ini sebagai implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka,” ucapnya, di sela- penandatanganan nota kesepakatan tersebut. 

Dia menegaskan, tidak sekadar penandatanganan nota kesepakatan, ke depannya akan ditindaklanjuti perjanjian kerja sama yang dilakukan program studi dan realisasi berbagai kegiatan kerjasama tersebut. Ini bagian dari upaya memastikan mutu pendidikan tinggi. 

Baca juga : Menko PMK: Mau Jadi Negara Besar? Jangan Lupakan Film

“Bagian dari tagihan akreditasi yang harus dipenuhi. Juga tagihan kinerja secara umum kami sebagai institusi. Jadi, agenda ini sangat penting dan bermanfaat bagi semua sivitas akademika,” terangnya,

Kerja sama tersebut bagi UIN Bandung merupakan peluang emas yang harus ditindaklanjuti. Menurut Mahmud, kerja sama itu sangat membantu UIN Bandung. 

“Ini kesempatan baik sebagai bagian dari memberikan perluasan pengalaman belajar bagi mahasiswa dan pengembangan riset bagi dosen. Bagi kami tentu bagian dari komitmen memberikan layanan terbaik bagi mahasiswa. Mahasiswa bisa magang dan yang lainnya, tentu ini kesempatan berharga,” jelasnya.

Baca juga : CIPS : Indonesia Bisa Belajar Dari Singapura Saat Revisi UU PDP

Di tempat sama, Ketua LSF Rommy Fibri Hardiyanto juga sangat senang dapat bekerja sama dengan 34 perguruan tinggi untuk mendorong penerapan Merdeka Belajar Kampus Merdeka Dalam Perfilman, Penyensoran dan Sosialisasi Budaya Sensor Mandiri. “Ada UIN Bandung, Universitas Indonesia, UGM (Universitas Gadjah Mada), Unpad (Universitas Padjadjaran), Uhamka (Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA), dan yang lainnya,” jelas Rommy. 

LSF memerlukan sinergi dengan pihak kampus. Bukan hanya terkait dengan sensor, tapi juga terkait dengan dampak film bagi masyarakat. “Dampak kekerasan dalam film bagi masyarakat, kita butuh ahli psikologi, pendidikan dan yang lainnya. Ini hanya sebagai contoh saja. Karena itu kami mengajak perguruan tinggi untuk bekerjasama dalam berbagai bidang yang relevan,” tegas Rommy. 

Ada delapan ruang lingkup kerja sama yang dilakukan. Pertama, regulasi dan kebijakan tentang perfilman, penyensoran dan budaya sensor mandiri. Kedua, advokasi, pemantauan, dan sosialisasi tentang perfilman, penyensoran dan budaya sensor mandiri. Ketiga, penelitian dan pertukaran informasi terkait perfilman, penyensoran dan budaya sensor mandiri. 

Baca juga : Taspen Beri Bantuan Ambulance Untuk Polri

Keempat, pengabdian masyarakat di daerah pelaksanaan program desa sensor mandiri. Kelima, memperluas jejaring dan kemitraan di bidang perfilman, penyensoran dan budaya sensor mandiri. Keenam, penempatan magang bagi mahasiswa. Ketujuh, kuliah umum, seminar, workshop, webinar dan pelatihan sejenis lainnya. Kedelapan, pemanfaatan sumber daya manusia serta fasilitas sarana dan prasarana yang dimiliki kedua belah pihak untuk menunjang kelancaran penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.