Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Utang 6.150 T, Minta Bimbingan IMF Dan Bank Dunia

Sri Mulyani Jangan Sampai “Dikadalin”

Sabtu, 17 April 2021 06:40 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Foto: Facebook/smindrawati)
Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Foto: Facebook/smindrawati)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pandemi Corona membuat utang luar negeri Indonesia membengkak. Per akhir Februari lalu, jumlahnya mencapai 422,6 miliar dolar AS, atau sekitar Rp 6.154 triliun. Karena beban utang yang terus meningkat ini, Menteri Keuangan, Sri Mulyani sampai meminta bimbingan International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia.

Dalam rilis yang disampaikan Bank Indonesia (BI) kemarin, posisi utang luar negeri Indonesia tumbuh 4 persen dibanding bulan lalu.

Baca juga : Jangan Sampai Ada PSU Lagi Di Pilkada Kalimantan Selatan

Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, peningkatan utang tersebut seiring upaya penanganan dampak pandemi Corona sejak 2020 dan akselerasi program vaksinasi serta perlindungan sosial pada kuartal I 2021. Meski tumbuh, Erwin memastikan utang luar negeri (ULN) pemerintah tetap dikelola secara terukur dan berhati-hati.

Menurut Erwin, struktur ULN Indonesia tetap sehat, dan terkendali. Hal ini tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap terjaga di kisaran 39,7 persen. Posisi ini relatif stabil dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya sebesar 39,6 persen.

Baca juga : Moderna Mau Bikin Vaksin Covid Untuk Anak Usia 6 Bulan Sampai 12 Tahun

Selain itu, posisi ULN pemerintah tersebut relatif aman. Pasalnya, hampir seluruhnya merupakan ULN berjangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9 persen dari total ULN pemerintah.

Agar struktur ULN tetap sehat, Erwin memastikan, BI dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN dengan didukung penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.

Baca juga : Limbah Medis Jangan Sampai Bikin Masalah

Menghadapi persoalan ini, Menteri Keuangan, Sri Mulyani berharap IMF dan Bank Dunia dapat mendukung negara-negara di seluruh dunia mengelola beban utangnya secara efektif. Permintaan itu disampaikan Sri Mul pada Komite Pembangunan (Development Commitee/DC) World Bank Spring Meeting 2021, akhir pekan lalu.

“Kami membutuhkan pengawasan dan bimbingan yang lebih besar dari Bank Dunia dan IMF untuk mengatasi masalah utang dan mengurangi tekanan yang meningkat,” kata Sri Mulyani.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.