Dark/Light Mode

1 TNI AD Gabung Ke Teroris Papua

Jenderal Andika, Gimana Ini...

Minggu, 18 April 2021 07:35 WIB
Lukis Y Matuan, mantan Prajurit TNI yang membelot jadi anggota KKB Papua. (Foto: Istimewa)
Lukis Y Matuan, mantan Prajurit TNI yang membelot jadi anggota KKB Papua. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Kasatgas Humas Operasi Nemangkawi, Kombes Iqbal Al Qudussy mengatakan, peristiwa itu terjadi Kamis (15/4) pagi. Korban atas nama Ali Mom merupakan pelajar kelas 1 SMAN I Ilaga.

Sebelumnya, korban menerima telepon dari orang tidak dikenal yang memintanya membelikkan rokok dan pinang. Barang tersebut minta diantarkan ke Kampung Uloni, Ilaga, Kabupaten Puncak.

Korban kemudian mengantarkan barang belanjaan tersebut menggunakan sepeda motor. Namun, sesampainya di pinggir jalan Kampung Uloni, dia langsung ditembaki dengan menggunakan senjata api sebanyak dua kali di bagian kepala.

Baca juga : Dua Guru Wafat Ditembak Teroris Papua, Menteri Nadiem Berduka

Warganet ikut mengomentari membelotnya 1 prajurit TNI AD ke teroris Papua dan penembakan pelajar. Mereka geram sekaligus bingung, kenapa bisa ada 1 TNI AD yang malah membelot. “Tangkap hidup-hidup,” tulis @cucusumantri142.

“Waduh kok bisa begini?” tanya akun Pencari Kebenaran @aleuyzulqornaen. “Terpapar OPM nih TNI,” tulis @harmuziee.

Sementara akun @AButtuan mengatakan ini sangat berbahaya. “Sudah terlatih di kesatuan malah gabung dengan KKB, padahal sekarang lagi getol-getolnya penerimaan polisi/TNI kuota diperbanyak bagi OAP.. miris dan prihatin,” cuitnya.

Baca juga : Terbang Ke Negeri K-Pop, Prabowo Perkuat Kerja Sama Pertahanan

Akun @Uki23 juga sangat kesal dengan kelakuan teroris Papua. Apalagi saat ini korbannya sudah pelajar SMA.

“Cuitan Amnesty cuma usut agar gak terjadi pelanggaran HAM baru disertai twist pre-emptive. Belum sekejap, udah ada lagi pelanggaran HAM baru oleh KKB lagi, sekarang korbannya pelajar. Masih gak mau kecam KKB?,” cuitnya.

@ibnupurna juga mempertanyakan kenapa KKB tidak disebut teroris. “Apakah mereka masih layak disebut KKB? Mengapa mereka tidak disebut teroris?” cuitnya. [QAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.