Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Diceritakan Sekda Di Pengadilan
Wali Kota Cimahi Pernah Kena Tipu KPK Gadungan
Rabu, 21 April 2021 06:35 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Wali Kota Cimahi nonaktif, Ajay Muhammad Priatna ternyata pernah kena tipu orang yang mengaku-ngaku penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia menyerahkan duit ratusan kepada oknum gadungan itu.
Hal itu diungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cimahi, Dikdik Suratno Nugrahawan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Bandung. Dikdik menjadi saksi perkara Ajay yang didakwa menerima suap terkait proyek renovasi Rumah Sakit Kasih Bunda.
Dikdik menuturkan, kejadiannya sebelum Ajay terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT). “Pak Wali Kota diminta sejumlah uang oleh orang yang mengaku dari KPK, beliau mengatakan Rp 1 miliar. Saya bilang, aduh mahal banget, kita uang dari mana,” ujarnya.
Baca juga : KPK Langsung Mengkeret
Dikdik menyebut nama orang yang mengaku KPK itu adalah Roni. Ia datang menemui Ajay membawa identitas. Sempat terjadi negosiasi. Uang yang diminta turun menjadi Rp 500 juta supaya tidak ditangkap.
“Pak Ajay meminta bantuan kepada saya, supaya disampaikan kepada kepala SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah-red) untuk iuran sukarela,” tutur Dikdik.
Uang “iuran” dikumpulkandi Asisten Daerah Bidang Ekonomi Pembangunan Ahmad Nuryana. Terkumpul Rp 200 juta. Selanjutnya, uang diserahkan kepada Yanti, pegawai di perusahaan Ajay.
Baca juga : Ahok Kasih Jurus Wali Kota Dua Periode Ke Benyamin
Jaksa Penuntut Umum KPK Budi Nugraha mencecar kenapa tidak melaporkan permintaan uang ini ke KPK atau pun kepolisian. Menurutnya, tidak ada nama Roni di bidang penindakan KPK. Meski menduga Ajay kena tipu KPK gadungan, pihaknya akan menelusurinya.
Sementara Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK Ali Fikri meminta masyarakat mawas terhadap aksi penipuan yang mengatasnamakan lembaga antirasuah. “Agar mewaspadai apabila ada pihak-pihak tertentu yang mengaku sebagai pegawai KPK dengan segala atribut palsunya dan kemudian melakukan pengancaman atau pemerasan,” katanya.
Penipuan seperti ini sudah sering terjadi. Pelaku mengaku bisa membantu menyelesaikan perkara hukum di KPK. “Kami memastikan, dalam menjalankan tugas, pegawai KPK dibekali surat tugas, identitas resmi, dan tidak meminta fasilitas atau pun imbalan apapun bentuknya kepada pihak yang ditemui,” tandas Ali.
Baca juga : Gakkum KLHK Tangkap Penjual Opsetan Harimau Sumatera Dan Gading Gajah
Sejumlah kasus pemerasan yang dilakukan KPK gadungan berhasil dibongkar. Korbannya, mulai dari kepala sekolah, kepala desa hingga kepala daerah. Jumlah kerugiannya pun beragam.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya