Dark/Light Mode

Ini Dia Dua Srikandi PLN Yang Ikut Bangun Tower Listrik Darurat Di NTT

Rabu, 21 April 2021 14:58 WIB
Dua Srikandi PLN yang ikut serta mendirikan tower darurat yaitu Rosalia Widya Astuti Chandra dan Putri Ramadani. (Dok. PLN)
Dua Srikandi PLN yang ikut serta mendirikan tower darurat yaitu Rosalia Widya Astuti Chandra dan Putri Ramadani. (Dok. PLN)

RM.id  Rakyat Merdeka - PLN berhasil membangun menara darurat (tower emergency) setinggi 61 meter untuk mengatasi robohnya dua menara Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) bertegangan 70 kilo Volt (kV).

Menara SUTT ini roboh akibat Badai Siklon Tropis Seroja yang menghantam Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada awal April lalu.

Dari estimasi waktu perbaikan selama 1 bulan, ternyata proses perbaikan dapat dilakukan dalam waktu 10 hari saja. Ada dua Srikandi PLN yang ikut serta mendirikan tower darurat ini, yaitu Rosalia Widya Astuti Chandra dan Putri Ramadani.

Keduanya terjun langsung menjadi tim relawan PLN. Keduanya merupakan putri daerah asal NTT yang bertugas di Unit Layanan Transmisi, dan Gardu Induk Mamuju, Sulawesi Barat.

Baca juga : Sinar Mas Salurkan Bantuan Obat-obatan Untuk Korban Bencana Di NTT

Mereka terbang dari Mamuju menuju kampung halaman. "Menjelang badai hari itu, saya sudah mulai cemas melihat stories di media sosial teman-teman. Saya melihat hujan begitu besar dan cuaca sangat buruk," ungkap Rosalia Widya Astuti Chandra, akrab disapa Widi (23 tahun).

Widi merupakan lulusan Politeknik Negeri Kupang dan bergabung menjadi bagian PLN dengan jabatan Junior Engineer Pemeliharaan Transmisi sejak tahun lalu.

Ketika badai terjadi, ia sangat khawatir dengan kondisi keluarganya yang berada di Kupang. "Saya benar-benar sedih melihat banyak daerah hancur, hingga banyak korban meninggal dan hilang," ujarnya.

Begitu manajer tempat ia bertugas memberitahu info pembukaan relawan untuk pemulihan kelistrikan NTT, tanpa pikir panjang Widi langsung mendaftarkan diri.

Baca juga : Gandeng Dompet Dhuafa, PTTEP Salurkan Bantuan Untuk Korban Bencana Di NTT

"Ternyata disetujui. Saya langsung berangkat ke Kupang untuk bergabung dengan relawan lain di lokasi," katanya.

Panggilan untuk menjadi relawan juga dirasakan Putri Ramahadani. Wanita berusia 23 tahun ini bekerja di bagian Operasi dan pemeliharaan transmisi.

Sebagai tim relawan PLN, Widi dan Putri bertugas mengurus masalah persediaan logistik. Keduanya memastikan semua kebutuhan personel yang berkerja di lokasi bisa terpenuhi dengan baik.

“Meski saya dan Widi perempuan, kami tak hanya mengerjakan pekerjaan yang ringan-ringan. Kami juga ikut membantu mengangkat material dan menarik konduktor listrik untuk mendirikan tower," ungkap Putri.

Baca juga : Payung Hukum Baru Pelaksanaan Serah Simpan Karya Di Indonesia

Keduanya mengaku sangat termotivasi agar listrik cepat menyala. Sebab, hadirnya listrik akan banyak membantu warga.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.