Dark/Light Mode

Waspadai Mutasi Covid-19 Dari PMI

Rumah Tahanan Militer Angker Jadi Tempat Isolasi Untuk Pemudik

Selasa, 27 April 2021 08:10 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy tinjau bekas Rumah Tahanan Militer (RTM) Madiun yang akan dijadikan lokasi isolasi pemudik. Foto: Kemenko PMK
Menko PMK Muhadjir Effendy tinjau bekas Rumah Tahanan Militer (RTM) Madiun yang akan dijadikan lokasi isolasi pemudik. Foto: Kemenko PMK

RM.id  Rakyat Merdeka - Saat ini pemerintah tengah fokus mencegah masuknya varian baru virus Corona. Karena itu, pemerintah mewaspadai kepulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) jelang Lebaran 2021.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengungkapkan, dua hari lalu di Bandara Juanda, Surabaya, ada 500 PMI yang datang. Kepulangan mereka tidak bisa ditolak karena kontraknya sudah habis.

“Tetapi harus diwaspadai betul karena sekarang Pemerintah Indonesia sedang fokus mencegah masuknya varian baru,” ujar Muhadjir, saat berkunjung ke Kota Madiun, Jawa Timur.

Muhadjir mengatakan, antisipasi tersebut dilakukan berkaca dari tingginya lon­jakan kasus di India akibat munculnya varian baru virus Corona di negara itu.

Baca juga : Tempat Wisata Dibuka, Netizen Nyindir, Kalau Pengen Mudik Lewat Jalur Piknik

Karenanya, kata Muhadjir, pemerintah saat ini mem­perketat kedatangan orang dari luar negeri. Termasuk, bagi para PMI yang pulang ke Tanah Air. Akan diterapkan karantina yang lebih ketat daripada sebelumnya.

Sebab, dijelaskan eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu, ge­jala inkubasi mutasi virus ini berbeda dengan Covid-19 sebelumnya.

Kalau dulu 5 hari sudah dinyatakan aman ketika tidak ada gejala. Sementara seka­rang, bisa 10 hari baru muncul gejalanya.

“Karena sekarang variannya baru dan dari berbagai negara. Dan yang paling harus kita waspadai adalah dari India,” tegasnya.

Baca juga : Diungkap Doni Monardo Tujuh Persen Warga Bakal Nekat Mudik

Di Jawa Timur, Muhadjir meninjau tempat isolasi mandiri bagi mereka yang nekat mudik ke Kota Madiun, yaitu di bekas Rumah Tahanan Militer (RTM) Madiun yang terletak di Jalan A Yani, Kota Madiun.

Area bekas penjara zaman kolonial itu sengaja dipersiap­kan oleh pihak Pemerintah Kota Madiun untuk masyarakat perantau yang nekat mudik. Memang terkesan angker, meski sudah dibersihkan dan ditata kembali oleh pihak Pemkot.

Dalam peninjauan tersebut, Muhadjir juga mengatakan, kondisi dari penampungan isolasi mandiri itu memang belum layak.

“Karena ini sudah viral saya ingin memastikan seperti apa kondisinya. Memang untuk sekarang menurut saya belum layak,” bebernya.

Baca juga : Saran, Silakan Santri Pulkam Sebelum 6 Mei Sesuai Prokes

Dia menerangkan, berdasar­kan laporan dari Wali Kota, Pemerintah Kota Madiun sebetulnya sudah menyiapkan lokasi isolasi lainnya, yaitu di asrama haji. Penyediaan RTM tersebut bertujuan bila daya tampung di asrama haji tidak mencukupi.

“Tapi saya imbau kepada siapa saja untuk tetap tidak mudik. Karena saya setuju dengan Pak Wali. Mereka yang nekat mudik nanti ditaruh di sini saja,” pung­kas Muhadjir. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.