Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bos Teroris Papua Ngajak Dialog

Jangan Mau Pak Jokowi, Nanti Mereka Besar Kepala

Selasa, 4 Mei 2021 07:15 WIB
Benny Wenda. (Foto: Istimewa)
Benny Wenda. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tak terima Kelompok Kriminal Bersenjata Papua dicap teroris, pemimpin Persatuan Gerakan Pembebasan Papua Barat atau United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), Benny Wenda mengajak, Presiden Jokowi dialog.

Jokowi pun diingatkan jangan mau, nanti mereka besar kepala. Apalagi selama ini dialog yang dilakukan pemerintah dibalas dengan penembakan dan pembunuhan warga sipil.

Permintaan dialog disampaikan Benny Wenda, kemarin. Menurutnya, penetapan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) sebagai teroris tidak tepat.

Baca juga : Rabu Wage Besok, Jokowi Lantik 2 Menteri Dan Kepala BRIN

“Ketimbang merespons dengan lebih banyak pelanggaran HAM, Anda (Jokowi) harus duduk bersama dengan saya, Presiden dengan Presiden, dan menemukan cara untuk mengakhiri konflik ini secara damai,” tulis Benny.

Menurut dia, tudingan pemerintah terhadap OPM tidak benar. Justru pemerintahlah yang melakukan teror selama 60 tahun di Bumi Cendrawasih.

Bagaimana tanggapan pemerintah? Menko Polhukam, Mahfud MD memastikan, penindakan hukum yang akan dilakukan ke teroris Papua sesuai Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.

Baca juga : Pak Jokowi Naik Pitam

Menurut Mahfud, ancaman-ancaman dan berbagai tindak kekerasan yang dilakukan KKB selami ini telah menyebabkan teror dan rasa takut di masyarakat.

“Itulah terorisme. Bandara dikepung, kalau ada pesawat ditembak. Pesawat datang dibakar, sekolah dibakar, orang dibakar,” kata Mahfud. “Sehingga kita buat tindakan yang tegas, cepat dan terukur,” tegas Mahfud.

Mahfud membeberkan, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, sebanyak 95 orang menjadi korban meninggal akibat aksi teror yang dilakukan teroris Papua. “Itu dengan tindakan yang sangat brutal,” tegas Mahfud.

Baca juga : Ngeri Ah, Tangani Dulu Kasus Covid, Baru Belajar Tatap Muka

Tak hanya itu, di luar korban meninggal terdapat juga korban yang mengalami luka berat akibat tindakan teroris Papua. Total ada 110 korban yang mengalami luka-luka setelah mereka serang.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.